Ibu korban pembunuhan, Sumiyati tak bisa menahan rasa dukanya.
Dia dimintai keterangan di kantor polisi.
Sumiyati tak kuasa menahan tangis.
Sambil sesenggukan ibunda korban memberi keterangan kepada polisi.
Ia tak menduga putrinya menjadi korban pembunuhan.
Sumiyati menuturkan dirinya telah kehilangan anaknya sejak seminggu lalu.
"Saat itu ada yang menjemput anak saya. Saya juga tidak mengenal siapa orang yang menjemput anak saya," kata Sumiyati, Jumat (23/2/2018) di kantor polisi.
Ia pun langsung menghindar dari wartawan saat diwawacarai lebih lanjut.
Kasus pembunuhan terhadap Fitri terungkap justru bermula dari penangkapan begal.
Begal yang ditangkap adalah Didik.
Didik (28) diringkus Polres Kendal di tempat kosnya setelah membegal orang di desa Tampingan kecamatan Boja Kendal, Jumat pagi.
Kemudian polisi menangkap Didik Juamt siang lanjut penyelidikan dengan menggeledah rumah Didik di Puguh Boja Kendal, Jumat (23/2/2018) siang.
Di rumah itu justru polisi menemukan mayat perempuan telanjang dalam kondisi dicor di bak mandi.
Mayat wanita cantik itu teridentifikasi sebagai Fitri Angraeni (24) warga desa Margosari, Limbangan kabupaten Kendal. Fitri diduga semasa hidup sebagai pemandu karaoke di Boja. Fitri tidak lain adalah anak Sumiyati yang telah hilang enam hari silam. (*)