Sedangkan Didik juga punya istri namun sedang pulang ke rumah orangtuanya di Bandungan. Fitri jadi pemandu karaoke di daerah Boja dan sekitarnya.
Tubuh Fitri ibu anak dua itu, lunglai dan akhirnya tewas seketika. Didik pun kalap. Dia aduk semen kemudian menyeret tubuh (mayat) Fitri ke kamar mandi di rumah Didik di Puguh. Tubuh Fitri yang hanya mengenakan bra saja atau daleman bagian atas, kemudian tangan diikat dan ditelentangkan dalam posisi masih telanjang.
Tanpa nunggu waktu lama, Didik mengecor tubuh Fitri dengan tujuan agar bau mayat menyengat tidak mencuat. Supaya warga tidak curiga dan untuk hilangkan jejak. Pengecoran tubuh Fitri nyaris tak diketahui oleh siapapun, dalam waktu 6 hari.
Pengecoran mayat Fitri oleh Didik baru terbongkar hari Jumat siang (23/2) saat polisi menggelandang Didik ke rumahnya dan melakukan penggeledahan. Polres Kendal menggeledah rumah Didik untuk mencari barang bukti dan pendalaman penyelidikan kasus pembegalan.
Diduga mayat itu sudah 6-7 hari meninggal sebelum ditemukan.
Didik tak bisa mengelak dan mengakui perbuatannya telah mencekik Fitri dan mengecor mayatnya di bak mandi karena jengkel.
Mayat itu teridentifikasi sebagai Fitri Angraeni (24) warga desa Margosari, Limbangan kabupaten Kendal. Polisi segera mengabari keluarga Fitri di alamat tersebut.
"Keterangan tersangka bahwa saat itu dia jengkel terhadap korban. Karena saat korban menagih utang mengatakan kata-kata kasar," kata Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar, setelah menginterogasi Didik.
Klop dengan kejadian tersebut, ibu Fitri bernama Sumiyati telah kehilangan anaknya 6 hari silam. Menurut Sumiyati yang juga mengasuh dua anak Fitri mengatakan, enam hari lalu Fitri dijemput seorang pria yang mengendarai sepeda motor. Entah siapa pria yang menjemput itu. Sejak itu Fitri memang tidak pulang.
Setengah curiga dan penuh harap, karena selama ini Fitri juga kos di tempat lain. Dia kos terpisah dengan anak dan neneknya, diduga supaya tidak diketahui apa aktivitasnya selaman ini. Fitri kerja sebagai pemandu karaoke.
Saat ini jenazah Fitri telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Sedangkan Didik menghuni sel Rutan Polres Kendal untuk penyidikan lebih lanjut.
Rumah Didik Ponco, di Puguh Boja kabupaten Kendal Jateng masih digaris polisi.
Warga sekitar berdatangan ke rumah itu untuk melihat perkembangan kasus pembunuhan yang menghebohkan.
Orang banyak merinding begitu mengetahui bahwa di rumah situlah Fitri dihabisi dan mayatnya dicor semen di bak mandi.
Tetangga Didik, Supardi tidak mengira, Didik Ponco akan melakukan tindakan sekeji itu.