Ferdinand Hutahaean: 4 Tahun Jokowi Tak Mampu Mempertahankan Keberhasilan SBY

Penulis: Ardianti WS
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

"Bukan hanya sebagai pejabat yang menduduki kursi kepresidenan tapi tak jua jadi pemimpin," tegasnya.

Menurut Ferdinand, negara telah di ambang krisis berat, jurang menganga siap menelan bangsa.

"Tapi presiden msh sibuk dgn dirinya dan pencitraannya? Hmmm," bebernya.

Tak sampai di situ, Ferdinand menerangkan, Indonesia sedang dipersekusi dalam berbagai hal.

 "Demokrasi dipersekusi penguasa.
Rupiah dipersekusi Dolar
Image dipersekusi pendukung penguasa
Dakwah dipersekusi mahluk merasa suci

Dan bapak itu ingin berkuasa lagi..!!," paparnya.

 

Baca: Jadwal Kapal Penumpang dari Tanjung Emas Semarang ke Ketapang, Senin 22 Oktober 2018

Baca: Prakiraan Cuaca Kabupaten Batang, Suhu Udara Capai 33 Derajat Celcius

Baca: Porprov Jateng 2018, Kota Semarang Sementara Memimpin

Baca: Senam Sehat Massal RW 03 di RT 06 Karonsih Nagliyan Semarang Meriah

Soal BBM

Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean membalas kritik Presiden Joko Widodo mengenai kebijakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).

Ferdinand menegaskan bahwa subsidi BBM dan energi yang digelontorkan sebesar Rp 340 triliun selama sepuluh tahun pemerintahan SBY adalah untuk membantu masyarakat.

Ia menjelaskan, di era Ketua Umum Partai Demokrat itu, harga minyak dunia menyentuh harga rata-rata diatas 120 Dolar AS per barel.

Dengan harga itu, maka harga premium akan berada di kisaran Rp 15.000 per liter.

"Bila harga ini tidak disubsidi oleh pemerintahan SBY, maka dalam sekejap jumlah orang miskin akan bertambah pesat, lapangan kerja tertutup karena industri bangkrut, ekonomi akan terganggu," kata Ferdinand dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/5/2018) yang dilansir dari Kompas.com.

Adapun saat ini, kata Ferdinand, harga minyak dunia hanya ada di level 70 dolar AS per barel. Bahkan selama dua tahun kemarin, minyak dunia sempat berada pada level 35 dolar AS per barel.

"Bedakan dengan sekarang, harga minyak dunia rendah, subsidi dicabut, justru ekonomi makin terpuruk dan lapangan kerja susah," kata dia.

Baca: Mengaku Baru Kenal, Dahnil Anzar Beri Penilaian tentang Prabowo

Baca: Disebut Tak Terkenal Seperti Atta Halilintar, Kaesang Pangarep Beri Jawaban Tegas

Baca: Jawaban Tegas Gibran Rakabuming saat Ditanya Akan Membeli Rumah Laudya Chintya Bella

Ferdinand menegaskan, setiap Presiden masing-masing punya kebijakan. SBY, kata dia, memberikan subsidi karena ingin membantu rakyat.

Halaman
123

Berita Terkini