UPDATE Pembunuh Kasir Cantik Indomaret Merupakan Oknum TNI : Saya Bunuh daripada Jatuh ke Cowok Lain

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Oknum TNI Prada DP dan Vera Oktaria

TRIBUNJATENG.COM -  Oknum anggota TNI AD, Prada DP, yang merupakan pacar kasir cantik Indomaret, Vera Oktaria (20), pernah mengancam kekasihnya tersebut.

"Daripada dio jatuh ke cowok lain lebih baik kubunuh, itu diomonginyo ke kawan-kawan Vera. (Daripada dia jatuh ke cowok lain lebih baik aku bunuh, itu yang dikatakannya kapada kawan-kawan Vera--red)," ujar Suhartini, ibunda Vera Oktaria.

Prada DP, yang tengah menjalani pendidikan di Dikjur Tamtama Infanteri Ridam II/SWJ Baturaja diburu pihak kepolisian.

Oknum TNI Prada DP Terduga Pembunuh dan Pemutilasi Kasir Cantik Indomaret Menghilang Sejak 18 April

Video Tim Jatanras Pimpinan AKP Abdul Rahim Tangkap Hermawan Susanto, Langsung Akui Salah

Ini Polisi Nyentrik Aiptu Zakaria Jacklyn Choppers Jatanras PMJ Penangkap Pria Ancam Penggal Jokowi

Video Detik-detik Emak-emak Apes Naik NMax Tercebur ke Laut, Ternyata Ini Penyebabnya

Vera Wanita Cantik Kasir Indomaret Ditemukan Tewas Termutilasi, Polisi Buru Dua Orang ini

Video Klarifikasi Dheva Suprayoga Warga Kebumen yang Dituduh Sebagai Pria yang Ancam Penggal Jokowi

Cuitan soal Perang Dilaporkan ke Polisi, Ustad Haikal Hassan: Perang Total Pak Moeldoko Lebih Bahaya

Prada DP diburu polisi setelah menghilang dan diduga terlibat dalam pembunuhan kekasihnya, Vera Oktaria.

Jasad Vera ditemukan membusuk di dalam kamar Penginapan Sahabat Mulia, Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Muba, Jumat (10/5/2019).

Dikutip dari Tribun Sumsel (grup Surya.co.id), Syamsuri ayah Prada DP mengatakan, anaknya hilang sejak 6 Mei, sebelum penemuan jasad Vera.

Hilangnya Prada DP berbarengan dengan hilangnya Vera Oktaria.

"Sekitar berapa hari yang lalu dapat info dari Baturaja bahwa, anak saya menghilang (desersi), lalu saya berangkat ke sana," jelas Syamsuri ayah Prada DP, sabtu (11/5/2019) malam.

Syamsuri juga menjelaskan selama tiga hari tiga malam, ia mencari anaknya namun tak kunjung ditemukan.

"Mulai berangkat kesano malam puaso pertama (6 Mei), tiga hari tiga malam aku ikut nyari, keluar masuk hutan, tapi idak ditemukan," tegasnya.

Tak menemukan Prada DP, Syamsuri malah dikejutkan dengan kabar penemuan jasad Vera Oktaria, kekasih anaknya.

Hingga kini diburu polisi, Syamsuri mengaku tak tahu di mana keberadaan anaknya.

Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan menuturkan, pihaknya memang sudah menerima informasi tentang dugaan ini.

"Masih diduga pelakunya oknum anggota TNI. Yang bersangkutan adalah siswa Sartaif di Rindam II/ Baturaja yang Tidak Hadir Tanpa Izin," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (11/5/2019) malam.

Guna memastikan keterlibatan oknum berinisial DP tersebut, Kodam II telah menerjunkan anggota dari Pomdam II/ Sriwijaya untuk ikut bersama Polda Sumsel melakukan penyelidikan.

Kini Bripda DP masih dalam pengejaran polisi untuk diperiksa terkait dugaan keterlibatannya atas tewasnya Vera Oktaria. 

Korban Disiksa, Sebelah Tangan Dimutilasi hingga Nyaris Dibakar

Vera Oktaria (20), yang sempat dikabarkan menghilang usai bekerja di salah satu minimarket hingga malam hari akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Mayat Vera Oktaria ditemukan di kamar Penginapan Sahabat Mulia, Jalan PT Hindoli RT 05 RW 03 Kelurahan Sungai Lilin, Kecamatan Sungai Lilin, Muba, Sabtu (11/5/2019).

Menurut Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, penemuan mayat pertama kali diketahui pengurus penginapan Nurdin yang diberitahu Muniarti (53) yang merupakan pemilik penginapan, Jumat (10/5/2019) pukul 11.00 WIB.

Awal kecurigaan ini saat pengurus penginapan Nurdin sedang membersihkan dengan menyapu lantai penginapan dan mencium bau menyengat yang sumbernya dari kamar 06.

"Saksi mengetuk pintu kamar dan mencoba untuk membuka pintu kamar, tetapi tidak ada respon dari penghuni kamar. Setelah itu, saksi sempat menanyakan keberadaan tamu di kamar yang tidak kembali setelah membawa kunci," ujarnya.

Pada Jumat, sekitar pukul 11.00 WIB saksi mencium bau dari dalam kamar semakin menyengat.

Karena curiga, diputuskan untuk menghubungi Polsek Sungai Lilin.

Setelah Polsek Sungai Lilin, datang dan kamar dibuka, ditemukan sesosok wanita di atas ranjang dalam keadaan tidak mengenakan busana dan kondisi tangan terpotong.

Semula Suhartini (50), ibu kandung Vera Oktaria sempat tak percaya bahwa mayat yang dimutilasi itu adalah anak gadisnya.

Ia yakin setelah melihat langsung kondisi fisik mayat dan ada ciri-ciri fisik pada mayat tersebut yang menegaskan bahwa itu Vera. Terutama anting-anting dan bekas luka di tangan.

Suhartini (50) ibu kandung Vera Oktaria tak kuasa menahan tangis menanggung kesedihan karena telah kehilangan putri bungsunya untuk selama-lamanya.

Belakangan diketahui, berdasarkan hasil autopsi terhadap jenazah, wajah korban menghitam karena diduga ada benturan keras.

"Diduga ia disiksa dulu, setelah meninggal jenazahnya dengan tangan sampai siku yang sudah dipotong dimasukkan dalam kasur yang disobek," ujar Kapolres Muba, AKBP Andes Purwani SE MM.

Diduga Hendak Dibakar

Lokasi ditemukannya mayat perempuan yang dimutilasi di Muba, ternyata diduga akan dibakar pelaku.

Hal ini dari hasil olah tempat kejadian, yang ditemukan barang bukti minyak tanah, obat nyamuk dan korek di dalam kamar.

"Diduga, pelaku ini mau membakar kamar dengan membuat timer menggunakan korek api, minyak tanah dan obat nyamuk," ujar Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Yustan Alviani ketika ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Jumat (10/5/2019).

Pentol korek yang ditempelkan di obat nyamuk, diduga sebagai timer.

Sehingga, ketika kamar sudah ditinggal maka dengan sendirinya pentol korek akan terbakar dan menyulut api di tempat tidur.

Dari situlah, dengan timer yang dibuat dan ada minyak tanah di dalam kamar membuat kamar menjadi terbakar.

Dengan terbakarnya kamar, pelaku berharap jejak mereka akan hilang.

"Tetapi ternyata, obat nyamuknya padam. Sehingga tidak sempat membakar pentol korek api yang menjadi pemicu api untuk membakar tempat tidur," ungkapnya.

Pernah Diancam Hendak Dibunuh 

Suasana duka sangat terasa di kediaman Vera, korban tewas dimutilasi di Jalan KH Azhari, Lorong Indah Karya No 116 Kelurahan Tangga Takat SU II Palembang, Sabtu (11/5/2019).

Pantauan Sripoku.com, rumah panggung ini terlihat para tetangga istirahat setelah baru selesai pemakaman almarhumah di TPU Nagaswidak Palembang.

Jenazah Vera setelah diautopsi di RS Bhayangkara Palembang dimakamkan di TPU Nagaswidak Tanggatakat Palembang.

Suhartini (50), ibu korban Vera, saat ditemui di rumah duka terduduk lesu bersandar di dinding kamar yang terbuat dari kayu, sambil memegang figura foto Vera.

"Ya bener, Vera, anak saya yang meninggal di Sungai Lilin itu," Ungkap Suhartini saat Sripoku.com berkunjung ke rumah duka.

Diketahui Vera merupakan anak bungsu dari empat bersaudara.

Saat tiba di rumah duka, menurut sang ibu, dia tak sanggup lagi melihat nasib anaknya yang meninggal dengan kondisi tersebut.

"Wajah Vera sudah tidak jelas lagi, Vera sudah dimakamkan tadi pagi," jelasnya membalas telepon kakak almarhum yang menanyakan kabar dari ponselnya.

Diceritakan oleh Suhartini, anaknya itu orangnya pendiam dan hormat pada orang lebih tua darinya.

"Vera adalah anak yang baik, pendiam dan tidak banyak macam-macam," tegas ibu Vera.

Vera merupakan karyawati minimarket yang baru diterima bekerja. Keseharian anak ibu Suhartini ini pendiam dan baik.

Ketika ditanya tentang pacar almarhumah, ibu berjilbab ini menjawab Vera sudah ada pacar dan tahu nama dan orangnya.

"Mereka pacaran sejak SMP tapi kalo dak salah dak lama ini mereka dah putus," jawabnya.

Menurut Suhartini, sebelum hilang, Vera pernah curhat tentang hubungannya dan sang pacar berinisial DP, bahwa dia takut dengan DP karena sifat temperamental.

"Aku dak galak lagi pacaran dengan dio, galak mukul. Aku merasa aman di rumah bae daripada di jalan samo dio. (Aku ga mau lagi pacaran sama dia, dia sering mukul. Aku merasa aman di rumah saja daripada di jalan sama dia--red)," ujar Tini sambil menirukan ucapan Vera ketika itu.

"Jeritke bae kalu dio cak itu. (Teriak saja kalau dia seperti itu--red)," tambahnya.

Suhartini juga menceritakan teman Vera pernah mengatakan, DP sempat mengancam bahwa lebih baik Vera tewas di tangannya daripada pacaran dengan orang lain.

"Daripada dio jatuh ke cowok lain lebih baik kubunuh, itu diomonginyo ke kawan-kawan Vera. (Daripada dia jatuh ke cowok lain lebih baik aku bunuh, itu yang dikatakannya kapada kawan-kawan Vera--red)," jelasnya. (Tribun-Video/Alfin Wahyu Yulianto)

Berita Terkini