Keharuan di Akmil Magelang Saat Dokter Vincentius Dilantik Panglima TNI: Dia Umat Konghucu Pertama

Penulis: yayan isro roziki
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dengan disaksikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, perwira karier TNI Angkatan Udara (AU), dokter Vincentius Tan, menandatangani berita acara pelantikan dalam Prasetya Perwira Prajurit Karier TNI Tahun Anggaran 2019, di Lapangan Sapta Marga komplek Akademi Militer (Akmil), Kota Magelang, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (11/7).

Diakui, sebagai JS ia merasa bangga dan haru.

Akhirnya ada umat yang berkarier di dunia militer, menjadi perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI).

‎ "Vincentius ini seorang dokter, yang kemudian memilih berkarier di milier, ingin mengabdikan dirinya bagi nusa-bangsa, saya bangga dan haru.

Bagi saya, ini sesuatu yang baru. Semoga ke depan umat Khonghucu semakin dapat berkarya untuk bangsa dan negara, di berbagai bidang," tuturnya.

Tekad Membaja Wujudkan Cita-cita Masa Kecil

Terpisah, saat dihubungi tribun-medan.com, Vicentius mengaku jika bergabung dengan TNI adalah cita-citanya sejak kecil.

Bahkan pendidikan semi-militer sudah ia ikuti sejak 2016.

Kala itu Vincentius Tan bergabung dengan Resimen Mahasiswa (Menwa) Kader Perintis Batalyon A Universitas Sumatera Utara (USU) Mahatara.

"Saya mahasiswa kedokteran di Universitas Sumatera Utara. Selama kuliah saya aktif di Menwa USU. Bergabung dengan TNI sudah lama saya cita-citakan," jelasnya, melalui saluran telepon.

"Ini juga perintis bagi kami (Khonghucu) minoritas untuk menempuh karir di TNI," sambungnya.

Meski sudah lama ia cita-citakan, berkecimpung ke dunia militer tak mendapat lampu hijau dari keluarga besarnya. Hal ini mendapat penolakan dari ibunya, Viki Susanti.

"Hidup tentara itu keras. Tidak usah masuk TNI," ucap Vincentius menirukan ucapan ibunya.

Namun tekah telah membaja dalam diri pria berusia 25 tahun. Ia tetap mendaftarkan diri menjadi calon taruna perwira karier. Pada akhirnya, Vincentius pun dilantik pada 11 Juli 2019 dengan menyandang pangkat Letnan Dua (Letda).

Air matanya tak terbendung setelah melihat ayah dan ibunya menghampiri dirinya.

"Setelah dilantik, saya cium kaki ibu. Maaf sudah membantah, bukan tidak mau mendengarkan tapi ini untuk membuat ibu bangga," tuturnya.

Halaman
1234

Berita Terkini