Jawaban yang sama diberikan Minah kepada sang ibu agar Misem tak curiga bahwa Ratno cs telah dibunuh.
Tak hanya itu, Minah juga melarang Misem pulang ke rumah selama hampir satu bulan.
Untuk menghilangkan jejak, Irvan dan Putra, dua anak Minah yang menjadi eksekutor selalu membersihkan rumah Misem.
Adapun jenazah empat korban itu dikubur dalam satu lubang sepanjang 1,5 meter dengan lebar 1,2 meter dan kedalaman 40 centimeter di belakang rumah Misem.
Barang bukti yang digunakan untuk membunuh empat korban berupa besi dan tabung gas 3 kg juga dikubur di lokasi terpisah.
Adapun sepeda motor, laptop, dan telepon genggam milik korban dijual Sania yang merupakan anak pertama Minah.
Hasil penjualan digunakan Sania memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Setelah pembunuhan, hampir semua aktivitas Minah dan keluarga dilakukan di dalam rumah.
"Mereka tidak pernah bersosialisasi.
Tetangga pun menganggap mereka sebagai keluarga yang tertutup," ujar AKBP Bambang Yudhantara Salamun.
Polisi telah menetapkan ibu dan tiga anaknya itu menjadi tersangka.
Kronologi bermula ketika Saminah membawa lebih dulu ibunya, Misem, ke rumahnya yang bersebelahan.
Tujuannya agar rumah Misem dalam kondisi kosong.
Misem dibawa seolah-olah dirawat karena sedang tidak sehat.
Kemudian Irvan dan Putra masuk ke dalam rumah Misem.