TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Tetangga sempat mendengar teriakan saat terjadi pembunuhan empat bersaudara di rumah Misem di Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kejadian sadis ini terjadi 9 Oktober 2014 silam, pada siang hari.
Tetangga yang sempat curiga kemudian menanyakan muasal teriakan yang mereka dengar itu kepada Saminah (53), anak Misem.
UPDATE: Baru 5 Tahun Diangkat Jadi PNS di SMPN 4 Banyumas, Supratno Meninggal Dibunuh Keluarga Sendiri
• Ini Pelaku dan Kronologi Pembunuhan Keluarga Sendiri Kasus Penemuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas
• Penemuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas, Warisan Menjadi Motif Utama Pembunuhan Keluarga Sendiri
• 9 Fakta Penemuan Kerangka Keluarga yang Hilang 4 Tahun Lalu, Dikira Merantau
• Detik-detik Mahasiswi Korban Penjambretan Kejar Pelaku hingga Seorang Pelaku Tewas Mengenaskan
Minah, sapaannya, menjawab teriakan di rumah yang terdengar itu lantaran pertengkaran kecil dan sudah diselesaikan.
Demikian dijelaskan Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun kepada Tribunjateng.com, Selasa (27/8/2019).
Sebelumnya, pembunuhan dengan korban empat orang diungkap Polres Banyumas.
Korban merupakan tiga anak dan seorang cucu Misem.
Masing-masing Supratno atau Ratno (56), Sugiyono atau Yono (51), Hari Setiawan atau Heri (46), dan Fifin Dwi Loveana atau Pipin (27).
Adapun pelaku adalah Minah dan anak-anaknya, yakni Sania Roulita (34), Irvan Firmansyah (31), dan Achmad Saputra (27).
Minah merupakan anak kedua Misem, adik Ratno serta kakak Yono dan Heri, juga tantenya Pipin.
Warisan menjadi motif pembunuhan tersebut.
Seminggu setelah pembunuhan, tetangga berdatangan ke rumah Misem menanyakan keberadaan empat korban.
Minah menjawab panjang lebar jika keempatnya pergi merantau.
Bukan hanya tetangga, Misem juga menanyakan keberadaan anak dan cucunya kepada Minah.