Tak Cuma Beri Modal Usaha Untuk Keluarganya, Terduga Teroris Ini Juga Sering Beri Hutang pada Warga

Penulis: amanda rizqyana
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah kontrakan di Dusun Kepoh Rt 01 Rw 04 Kelurahan Nongkosawit Kecamatan Gunungpati Kota Semarang yang ditempati oleh dugaan teroris. Kondisi rumah tampak sepi dan dan tertutup rapi meski tak ada garis polisi yang membentang usai digeledah oleh Tim Densus 88 Mabes Polri, Selasa (15/10/2019).

Saat terdapat warga yang memiliki hajatan, Amir maupun Neni selalu datang untuk nyumbang.

Kabar ditangkapnya Amir oleh Densus 88 disesalkan oleh oleh tetangga ini.

Pasalnya warga sangat mengenal sifat maupun kepribadian Amir.

Meskipun warga mengetahui aktivitas pengajian

Terkait kehidupan pribadi Amir, warga Jatirunggo sudah tahu Amir menikahi janda beranak empat bernama Marifah Hasanah (44) yang berasal dari Lampung.

Saat menikah Amir sudah meminta izin pada istri pertamanya dan istri pertamanya mengizinkan, kemudian keluarga pergi ke Lampung untuk menikahkan Amir dan Marifah.

Meski demikian dia tidak mengetahui apakah pernikahan mereka sudah resmi secara negara atau hanya menikah secara agama.

Tak ada warga yang mengenal sosok Marifah karena jarang bergaul dengan warga dan warga juga tidak mengetahui seperti apa wajahnya karena sejak kali pertama kenal sudah mengenakan cadar.

"Keluarganya memang agamanya bagus meskipun Pak Asruli dan Mbah Tiyuk belum naik haji," ujarnya.

Sementara itu, di saat yang bersamaan dia dihubungi oleh adik ipar Amir yakni Siti, istri dari anak ketiga bernama Mustofa terkait beredarnya informasi penangkapan Amir.

Dia mengaku tidak tahu menahu informasi tersebut apakah benar atau salah, namun ia hanya menekankan informasi tersebut telah beredar luas melalui ponsel.

Siti mendapatkan informasi penangkapan Amir melalui kiriman pranala dari mantan rekan kerjanya.

Sementara itu menurut keterangan Fauzan (61), Kepala Desa Jatirunggo secara pribadi pernah bertemu Amir karena merupakan warga asli Jatirunggo dan tergolong warga yang sukses setelah bekerja sebagai pemborong.

Kades Jatirunggo tiga periode tersebut mengatakan meski dikenal baik, Amir dikenal juga menyampaikan ajaran agama yang berbeda dengan keyakinan masyarakat seperti melarang slametan dan keinginan untuk memurnikan ajaran agema karena praktik di masyarakat telah menyimpang.

"Ajaran agama dari Amir ditentang warga dan belum sampai menimbulkan keresahan.

Halaman
123

Berita Terkini