TRIBUNJATENG.COM-Politikus PDIP Ima Mahdiah menemukan kejangganlan di APBD DKI Jakarta untuk anggaran dinas pendidikan yang dibelanjakan pasir, helm proyek dan tiner yang mencapai puluhan miliar.
Hal itu disampaikan Iam Mahdiah di acara Mata Najwa yang tayang pada (6/10/19)
Ima Mahdiah mengaku tidak mendapatkan soft copy anggaran terbaru dengan alasan SKPD belum siap.
"Fraksi PDIP awalnya dikaish soft copy pdf, kita hanya dikasih tahu kegiatan, itu yang hanya 95 triliun, kita minta terus update 89 triliun sampai dengan pertengah Oktober hingga pembahasan tidak dikasih," ujarnya.
"Kita minta data KUA PPAS nggak dikasih dengan alasan SKPD belum siap, akhirnya kalau saya komisi E dan Fraksi perjuangan mintanya setelah pembahasan di komisi E," ujarnya.
Ima Mahdiah lalu mengatakan setelah Anies Baswedan marah terkait anggaran dan meminta revisi, rupanya ada banyak kejanggalan yang maish terjadi.
Ia mencontohkan adanya anggaran pasir 52 miliar untuk anak sekolah dasar.
"Pak Anies kemarin sempat marah-marah pada tangal 23 Oktober, dan kami menemukan update terbaru seminggu lalu, setelah komisi E membahas dengan dinas pendidikan, dan saya minta soft coy-nya dari komponen, setelah rapat langsung, kita uraikan dan Kita menemukan komponen pasir 52 miliar, di sini untuk anak Sekolah Dasar, " ujar Ima.
Najwa Shihab terkejut dan mencoba mempertanyakan kembali.
"Pasir 52 miliar, itu untuk bangun sekolah atau apa? tanya Najwa Shihab.
Ima menyebutkan bahwa pasir 52 miliar itu untuk alat peraga.
"Bukan, ini bukan rehap total, rehap total beda lagi, bahannya ini kita breakdown untuk biaya operasional dari dana bos," jawab Ima.
Ima mengatakan bahwa awal permasalahan terjadi karena tidak adanya transparasi.
"Makanya awal dari permasalahan yakni tidak adanya tranparansi, kalau dulu zaman Gubernur sebelumnya, sejak awal RKPS sudah diupload, ketika komponen seperti ini ada 106 dan ada 200 ribu komponen nggak mungkin kita bahas 1-2 minggu," ujarnya.
Ima lalu merinci kejanggalan-kejanggalan APBD di dinas pendidikan.