TRIBUNJATENG.COM, BEKASI – Pukul 15.30 WIB, jarum jam tinggal separuh lintasan lagi menuju jam pulang sekolah para murid SMK Yadika 6 Pondok Gede, Bekasi. Senin (18/11/2019) sore itu
Jay (bukan nama sebenarnya) tengah mendampingi para muridnya berlatih seni hadrah di lantai dasar SMK Yadika 6. Tabuhan rebana sahut-menyahut di ruangan itu, sebelum Jay merasa ada yang tak beres.
“Ada bau tidak enak seperti asap. Saya keluar, sepertinya baunya dari dekat ruang rapat di lantai dasar itu. Di ruang ujung itu isinya ada banyak benda apa saja,” ujar guru baru sekolah tersebut yang enggan namanya dikutip Kompas.com, Selasa (19/11/2019).
Tak sampai hitungan menit, asap yang terendus oleh Jay berubah jadi kobaran api yang mulai menjilati ruang di ujung lantai dasar tersebut.
Ia mengingat, api dengan lekas menjalar dan melahap segala yang ditemuinya. Lebih-lebih lantai dasar sekolah itu banyak menyimpan barang-barang mudah terbakar.
“Kobaran api cepat banget bahkan merambat ke atas. Apalagi di lantai tiga itu perpustakaan. Isinya buku-buku, ya gampang banget terbakar,” kata dia.
Kesaksian Jay selaras dengan perkiraan sementara pemadam kebakaran. Dony Haryono, Komandan Regu B Pleton 4 Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi saat melakukan inspeksi ke gedung sekolah 4 lantai itu mengatakan, api kemungkinan berasal dari laboratorium komputer akibat korsleting listrik.
• DETIK-DETIK Bripda I Gede Yudha Pratama Tewas Ditabrak Saat Bubarkan Balap Liar
Api dengan sangat cepat memanjat dinding lantai dasar, merembet lewat saluran listrik yang tembus hingga lantai 3.
Jay tak lagi ingat tabuhan rebana dan berbagai detail yang terjadi ketika kobaran api itu mulai menyambar-nyambar.
Ia hanya memikirkan pintu keluar menuju lapangan dan satu hal lagi: “Di atas ada banyak kelas. Siswa juga sedang belajar di atas karena kan kegiatan belajar-mengajar sampai pukul 16.00,” kata dia.
Setibanya di lapangan, ia hanya sanggup menatap nanar gedung sekolah nan tinggi itu mulai dikuasai api dan asap pekat bahkan sebelum jam 16.00. Listrik padam Ilham Prasetyo (16) mungkin jadi salah satu murid yang ada di pikiran Jay.
Ilham mungkin tak mengira, Senin sore itu kepulangannya dipercepat sekian menit. Kejutan semacam itu mestinya membuat banyak murid gembira.
Sewaktu orang-orang di lantai dasar mulai sibuk evakuasi, Ilham masih anteng di kelasnya.
Duduknya mulai tak tenang setelah gurunya di kelas mencium aroma asap.
Ketika melongok dari jendela kelasnya di lantai 4, Ilham melihat kepulan asap membubung dari lantai dasar.