TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Semarang tidak membuka penjaringan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang untuk kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengatakan, Partai Golkar hanya memiliki tiga kursi parlemen di DPRD Kota Semarang.
Sedangkan persyaratan untuk mengusung seorang calon minimal harus didukung 20 persen dari jumlah kursi parlemen.
Sehingga, pihaknya mengambil langkah tidak melakukan penjaringan.
"Kami tidak melakukan penjaringan tapi secara aktif kami berkomunikasi dengan partai lain.
Kami ingin berpartisipasi aktif dalam Pilkada.
Apapun kami harus mempertanggungjawabkan suara yang mana di Pemilihan Legislatif (Pileg) kami mendapatkan 60 ribu lebih suara.
Konstituen kami ini harus diarahkan, mau mendukung siapa atau mendukung mana," jelas Anang, Jumat (13/12/2019).
• Kenapa Wapres Lebih Suka Pakai Sarung? Ini Jawaban Kocak KH Maruf Amin
• 5 Ribu Pelajar Nahdlatul Ulama se Jateng Berkumpul di Kendal, Ini Pesan Kapolres
• Market Share Capai 63 Persen, Hino 300 Masih Rajai Kelas Truk Mecium di Jateng DIY
• Spanduk Dukungan Untuk Gibran Ada di Tempat Terlarang, Satpol PP Kota Solo : Kami Tak Tebang Pilih
Hingga kini, pihaknya belum menentukan arah politik dalam Pilkada 2020 mendatang.
Komunikasi dengan partai politik (parpol) lain masih terus dilakukan.
Di samping itu, Golkar juga melakukan survei secara internal terkait calon yang diinginkan masyarakat.
Hal yang menjadi harapan dan keinginan masyarakatlah yang akan disampaikan ke DPD Golkar Jawa Gengah dan DPP Golkar.
"Apakah (calon) baru atau tidak kami belum bisa ngomong.
Tanggal 20 Desember besok kami akan melakukan workshop dan revitalisasi memanaskan kendaraan partai politik kami sambil minta masukan menjaring aspirasi kader.
Kalau ada keputusan mendukung siapa kami jalankan sesuai rekomendasi yang muncul," papar Anang.
Di sisi lain, Anang menambahkan, pihaknya juga akan melakukan konsultasi dengan para pakar dan pengamat politik agar yang didukung dalam Pilwakot Semarang 2020 benar-benar menjadi harapan masyarakat.
Sementara itu, calon petahana saat ini masih kuat diperbincangkan di kalangan masyarakat.
Calon Petahana, Hendrar Prihadi mengatakan, hingga kini masih menunggu keputusan rekomendasi dari DPP PDIP.
Ia belum dapat memastikan kapan rekomendasi dari DPP PDIP turun.
"PDI Perjuangan biasanya menjelang detik-detik akhir.
Tapi, belum tahu kalah nanti ada perubahan strategi DPP, mungkin di awal tahun untuk membuat calon punya waktu lebih lama, saya belum tahu," papar Hendi, sapaannya. (eyf)