TRIBUNJATENG.COM, BAGHDAD – Pangkalan Udara Balad, yang ditempati kontingen militer AS dan juga pasukan Irak, Minggu (12/1/2020) malam waktu Baghdad, Irak, diserang roket.
Serangan terjadi sekitar pukul 19.00 waktu setempat.
Laporan awal situs media Al Masdar News yang berbasis di Beirut, Lebanon, menyebut sekurangnya ada 8 roket menghantam markas tersebut.
Empat prajurit Irak dikabarkan terluka. Belum ada detail informasi dan laporan langsung dari lapangan.
Juga belum ada pihak yang menyatakan bertanggungjawab atas serangan roket ini.
• PSSI Lepas Nike, Seragam Timnas Indonesia Pakai Merek Apparel Asal Thailand, Ini Kata Cucu
• Rumah di Ngaliyan Semarang Disatroni Maling, Ngakunya Penjual Obat Abate, Korban: Saya Sudah Ikhlas
• Sungkono Tewas Oleh Jebakan Tikus yang Dipasang Sendiri
• Hadiri Pertemuan Antaragama di Vatikan, Gus Yahya: Agama Harus Jadi Landasan Pemecah Masalah
Respons dan konfirmasi dari pihak militer AS juga belum didapatkan.
Pangkalan Udara Balad termasuk basis terbesar armada militer AS di Irak.
Peristiwa ini diduga masih terkait tensi tinggi konflik di Irak pascapembunuhan Qassem Soleimani.
Qassem terbunuh oleh serangan rudal dari drone AS pada 3 Januari 2020.
Pembunuhan itu memicu kemarahan Iran dan Irak.
Pasukan Garda Republik Iran membalas pembunuhan Qassem lewat serangan rudal balistik pada 8 Januari 2020.
Serangan diarahkan ke Pangkalan Udara Militer Ayn al-Asad di Provinsi Al Anbar Irak bagian barat.
Lima rudal Iran juga menghantam Bandara Erbil di Irak utara.
Presiden AS Donald Trump menurunkan tensi dengan tidak merespons pembalasan Iran ini secara militer.
Trump mengatakan akan membalas lewat sanksi keras ekonomi dan politik.