Ia tinggal di rumah itu bersama kedua anaknya yang belum genap 17 tahun dan tidak bekerja.
Dia hanya bisa mengandalkan uang yang didapat sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Terkadang juga ia mendapat uluran tangan dari masyarakat sekitar rumahnya.
Meskipun dalam hatinya, ada keinginan besar untuk memperbaiki rumahnya sendiri.
Terlebih saat ini sudah masuk musim penghujan, agar rumahnya bisa terhindar dari risiko runtuh saat hujan deras menerjang.
• Sukun Disulap Jadi Tape di Kendal - Manisnya Alami dan Lebih Lembut, Bikinnya Juga Tidak Ribet
• Peternak Unggas Kabupaten Kendal Waspadai Dua Penyakit Ini, Rawan Saat Musim Hujan
Saat Tribunjateng.com, berada di rumah Udiyanto pada Minggu (19/1/2020), suasana rumah tampak lengang.
Rumah Udiyanto berada di samping jurang yang ada di dusun tersebut.
Di rumah Udiyanto, hanya ada seorang anaknya.
Keterangan tetangga Udiyanto, Sri Sumiatun (36), rumah berkondisi seperti itu sudah sekira 2 tahun.
"Sudah dua tahunan, semakin parah beberapa bulan ini," jelasnya.
Warga menurutnya, tak dapat berbuat banyak.
Karena tidak hanya rumah Udiyanto, tetapi beberapa rumah sekitar yang ada di sebelah jurang, juga kondisinya atapnya miring.
"Hanya memang rumah Udiyanto yang paling parah," jelasnya. (Akbar Hari Mukti)
• Viral di Medsos Video Ningsih Tinampi Meminta Maaf Sampai Menangis Sesenggukan, Ada Apa?
• Bule Suaminya Disebut Pengangguran, Rina Nose : Toh Gue Udah Punya Semua
• Aksi Pencurian di Semarang Gagal Gara-gara Kepergok Bocah 7 Tahun
• Inilah Sosok Calon Istri Sule Bukan Kalangan Artis, Berikut 6 Faktanya