Berita Kuliner

Sukses Buka 2 Cabang di Cilacap, Ini Rahasia Dwi Kelola Ayam Bakar Babeh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dwi Yulianto saat menceritakan proses pembakaran ayam kepada Tribun Banyumas. (TRIBUNBANYUMAS/YUNANSETIAWAN).

”Pelayanannya cepat, pelayannya juga kerjanya cepet,” katanya.

Menanggapi pernyataan dari seorang pelanggan yang menilai bagus pelayanan di rumah makannya, Dwi Yulianto (31), pemilik Rumah Makan Ayam Bakar Babeh, merasa biasa saja.

Dia mengatakan, memang sudah menjadikan kewajiban pelanggan mendapat pelayanan yang maksimal.

”Saya belajar tentang pelayanan restoran waktu di sekolah dulu,” kata laki-laki yang menimba ilmu restoran di SMK N 3 Purwokerto tersebut.

Bekal ilmu dari sekolah tersebut, dia gunakan dalam menjalankan bisnis kuliner tersebut.

Termasuk dalam hal persiapan, penyajian, dan pelayanan. Bahkan, dalam hak kecil pun Dwi perhatikan.

”Saya imbau karyawan yang kerja di sini memakai peci atau penutup kepala yang lain seperti topi dan yang lain,” ceritanya. Aturan itu tidak sekadar agar karyawan terlihat modis.

Namun, untuk mengantisipasi rontokan rambut jatuh di makanan pesanan pelanggan.

Minta Kritk dan Saran dari Pelanggan

Dwi menceritakan kunci sukses menjalankan rumah makannya dengan cara mendengarkan keluhan pelanggan dan meminta kritik atas kekurangan yang ada di Ayam Bakar Babeh.

Itu mengapa di samping meja makan, terdapat kertas yang bertuliskan ”kritk dan saran”.

”Dulu waktu awal buka, saya sering meminta langsung kritik dan saran dari pelanggan,” kenang Dwi. Dari pola komunikasi seperti itu.

Dwi bisa langsung mengetahui kekurangan bumbu makanannya dan cara pelayananannya.

Tentu yang paling penting, saran dari pelanggan tentang bumbu makanan.

Dwi mempertimbangkan betul saran bumbu dari pelanggan, lalu dia olah sendiri.

Halaman
1234

Berita Terkini