Pak Lurah bilang biar anak saya dirawat oleh bagian sosial Kelurahan.
Jadi saya sekarang bisa tenang bekerja," kata Nurul saat dijumpai Tribun Jateng, Senin (10/2/2020).
Saat ini Bilqis dirawat oleh pihak Kelurahan selama Nurul bekerja, sehingga Nurul dapat menarik angkot tanpa membawa bayinya.
Setelah pulang bekerja, dia dapat membawa pulang anaknya kembali.
"Perawatan Bilqis gratis dari Kelurahan, begitupun popok dan susunya juga gratis. Maka saya sangat berterima kasih kepada Kelurahan Wonosari," ucapnya.
Nurul ingin mengucapkan terima kasih kepada Walikota Semarang Hendrar Prihadi karena telah kasih perintah kepada kelurahan Wonosari untuk membantu dirinya.
"Namun saya ini hanya sopir angkot, mustahil ketemu Pak Hendi. Beliau sibuk mengurus warga Semarang.
Tapi saya titip salam kepada Pak Hendi ya. Haturkan beribu terima kasih kepada Beliau," kata Nurul dengan mata berkaca-kaca.
Diterangkannya, juga sudah ada bantuan dari warga Banyumanik yang datang langsung ke rumah setelah mencari berdasar berita di Tribun Jateng.
Selain dari pihak perseorangan maupun lembaga swasta, perhatian juga ditunjukkan oleh PMI Kota Semarang.
Ini tampak saat Kepala Markas PMI Kota Semarang bersama rombongan mendatangi langsung rumah kontrakan Nurul.
"Saya baca kisah Pak Nurul dari Tribunjateng setelah itu saya intruksikan relawan untuk mengunjungi rumah beliau.
Namun dua kali tidak bertemu karena beliau sibuk bekerja," kata Kepala Markas PMI Kota Semarang, Endang Puji Astuti.
Endang menjelaskan sebetulnya PMI ingin menawarkan bantuan berupa penitipan Bilqis di Day Care PMI Kota Semarang.
Yakni penitipan anak dari usia 3 bulan hingga 4 tahun.