"Hasil pantau tersebut pihak desa harus melaporkan via WhatsApp untuk mengetahui pergerakan tanahnya sampai sejauhmana," ujarnya.
Wawan juga menjelaskan, potensi pergeseran tanah tidak hanya area persawahan, juga bisa mengarah ke pemukiman meski jauh.
Pihak kecamatan juga sudah melakukan sosialisasi edukasi kepada warga Desa Jolosekti dan Manggis.
"Keterangan dari warga desa ada satu rumah sudah terkena, yang posisi rumah paling pojok di Dukuh Kebon Agung," ujarnya.
Sedangkan untuk antisipasi akses jalan antar Desa Jolosekti-Manggis agar tidak terputus yang berakibat terisolasi, pihak desa memprogramkan membuka jalan lain melalui TMMD yang pada tahun ini mulai digarap.
"Jalan alternatif tahun ini digarap melalui TMMD, manakkala terjadi longsor sudah ada, jalan alternatif akan menuju ke Desa Kebumen, Tulis," pungkasnya. (Dina Indriani)
• Sadio Mane Rela Disebut Pengkhianat Asal di Real Madrid
• Viral Ibu Hamil Tertabrak Mobil, Sopir Ternyata Injak Pedal Gas Bukan Rem, Korban Terjepit Tiang
• Inter Milan Vs Ludogorets Tanpa Penonton, Sejujurnya Kecewa Tapi Conte Tak Bisa Melawan