TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pernyataan kontroversial soal banjir di Ibu Kota terlontar dari Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah.
Saefullah menganjurkan warga Jakarta menikmati banjir.
Dia membandingkan banjir yang terjadi di Jakarta dengan kota-kota lain.
• Di Dalam Tanah Sudah Mirip Bubur, Peringatan Bupati Batang: Waspada Warga Desa Jolosekti
• Wajah Anggota TNI AD Gadungan Diamankan di Polsek Semarang Barat, Ternyata Buronan Kasus di Grobogan
• Selesai Pijat di Kontrakannya di Karanganyar, Wahyu Bawa Kabur Sepeda Motor Si Tukang Pijat
• Daftar 29 Pemain Persija Jakarta Musim 2020, Mantan Timnas Italia Gabung Macan Kemayoran
"Pulau Jawa dari Banten ada Tangerang-nya, Jakarta, Bogor (di) Jawa Barat di berbagai kotanya, Jawa Tengah di berbagai kotanya, Jawa Timur di berbagai kotanya juga ada banjir itu.
Jadi dinikmati saja.
Itu kan soal manajemen air," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/2/2020).
"Tubuh kita ini dua pertiga persen air.
Sering keluar air, kan banyak, bisa dari kepala atau mana, air mata saja harus ada manajemen, tergantung situasi," lanjut dia.
Para korban banjir mengkritik pernyataan pejabat DKI itu.
Christian Sitompul, warga di kawasan Jakarta Timur, mengaku kaget mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Sekda DKI.
Pasalnya, dia merasa tidak ada yang bisa dinikmati dari bencana banjir.
"Bagaimana dengan masyarakat yang rumahnya semua terendam?
Motor yang kemasukan air sampai tidak bisa dipakai untuk nyari rezeki," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (28/2/2020).
"Lalu bagaimana perabotan rumah yang hancur karena banjir?
Apa yang bisa dinikmati dari bencana banjir?