TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Tim medis telah mengirimkan hasil sampel kedua pasien suspect virus corona yang masih dirawat di RSUD Dr Loekmonohadi Kabupaten Kudus, pada hari Kamis (5/3/2020) tadi.
"Kemarin kami sudah kirimkan sampel darah pasien, hari ini kami kirim lagi sampel yang kedua," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Joko Dwi Putranto.
Dia menambahkan, hasil dari pemeriksaan tersebut akan diketahui lima hari ke depan yakni pada hari Senin (9/3/2020).
• Penghulu Ini Shock Berat Setelah Ijab Kabul Pengantin, Ternyata Pengantin Laki-laki adalah Wanita
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Viral Misyanto Penjual Es Meninggal di Atas Motornya, Tidak Ambruk
• Kecelakaan Mobil Tahanan Bawa 10 Orang Kasus Narkoba, Disebabkan Gerakan para Penumpang
• Bayi Kembar 3 Lahir di Semarang, Namanya Berawalan Huruf S Semua, Ini Arti Menurut Sang Ayah
Warga masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan terkait informasi tersebut karena saat ini pasien belum dinyatakan positif terpapar virus corona.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, karena belum ada informasi lanjutan," ujar dia.
Dia menekankan, kepada warga masyarakat hanya perlu menjaga kesehatannya dan selalu hidup bersih.
"Waspada boleh, tetapi tidak perlu panik.
Apalai membeli masker dan hand sanitizer yang berlebihan," ucapnya.
Terkait kondisi pasien, pihaknya tidak mengetahui secara persis.
Namun pihaknya telah mengirimkan sampel darah pasien ke Jakarta.
Jika ternyata hasilnya positif, kata dia, maka akan mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
"Apakah nanti pasien akan dirujuk, atau akan tetap dirawat di sana tergantung SOP-nya bagaimana," ujarnya.
Sementara itu, Plt Bupati Kudus HM Hartopo meminta masyarakat agar tidak cemas terkait pasien yang sedang menjalani observasi di ruang isolasi RSUD Dr Loekmonohadi Kudus.
Pihaknya juga sudah datang langsung ke rumah sakit karena pasien belum lama ini pulang dari luar negeri.
"Saya semalam sudah ke rumah sakit.
Pasien memang berinisiatif untuk memeriksakan diri karena habis dari luar negeri," jelasnya.
Dalam rangka mengedukasi masyarakat, pihaknya berencana memanggil seluruh kepala desa agar dapat memberikan informasi yang akurat dan tepat kepada masyarakat.
"Kami memberikan edukasi mengenai pola hidup sehat, termasuk upaya pencegahan virus Corona," ucapnya. (raf)
• Arab Saudi Tangguhkan Umrah Setahun karena Virus Corona, Ini yang Dilakukan Kanwil Kemenag Jateng
• Tim Laskar Pelangi Deklarasi Dukung Pasangan Ngesti-Basari di Pilbup Semarang 2020
• Masih ada 40 Ribuan Rumah Tak Layak Huni dan 78 Ribu Warga Miskin di Kendal
• Harga Gula Pasir di Kudus Naik Meski Pasokan Lancar, Satgas Pangan Ancam Tindak Oknum Nakal