"Korban ditemukan dalam keadaan lemas. Tujuh orang ini membawa bekal hanya untuk sekali makan. Sedangkan, tujuan mereka diperkirakan mencari tambang emas," kata Zulfahmi.
Hingga hari Kamis (5/3/2020), lanjutnya tujuh orang korban kehabisan bekal dan tidak tahu jalan keluar.
Sebelumnya Zulfahmi mengulas bahwa tujuh orang warga tersebut berangkat ke perbukitan sekitar pukul 08.00 WIB, pada Rabu (4/3/2020).
Menyusul kabar hilangnya tujuh warga kemudian dilaporkan warga masyarakat kepadanya pihaknya.
Selanjutnya, pihak Basarnas Pasaman mengumpulkan data-data informasi mengenai korban tersesat tersebut.
Kisah Deki
Deki lima hari tersesat di dalam hutan Sungai Bening, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar).
Hari kedua, Kamis (6/2/2020), Deki terus berjalan menyusuri pinggir sungai tempat ia tersesat mencari rekannya saat memancing.
Deki terus berjalan hingga sampailah dia di tumpukan papan hasil penebangan pohon di pinggir sungai tersebut.
Sempat berencana tidur di situ, berharap menemukan sang pemilik tumpukan papan hasil tebangan pohon ini yang diduganya akan diangkut ke tempat lain.
Namun arah kakinya memilih untuk menyusuri jalan kecil bekas papan tersebut diangkut.
Hingga berjalanlah ia ke dalam hutan.
“Hari kedua kamis, bejalan agek jumpe tumpukan papan, rencane nak tidok disie, tapi maseh pagi ari be, maksudku bile urang nak ngangkutnye ye barang ye di tapi sungai. Nak ditungguek ke dalam ati, tibe-tibe be kaki be rase nak melangkah ngikutek jalan iye tampat urang norong kayu, jadi di ikuteklah jadi jalan dari sungai aku masuk ke utan, jalan masuk ke hutan,”ujarnya.
“Hari kedua Kamis, berjalan lagi dan menemui tumpukan papan, rencananya mau tidur disitu, tapi masih pagi, maksudku kapan orang mau mengangkutnya soalnya di tepi sungai. Dalam hati mau ditunggu, tiba-tiba kaki ingin melangkah mengikuti jalan tempat orang mendorong kayu, jadi diikutin halan dari sungai saya masuk ke hutan,”kenangnya.
Namun kemudian ditengah perjalanan, ia menemukan orang memancing berjumlah 2 orang.