Berita Regional

Kisah 7 Warga Tersesat di Hutan Saat Cari Tambang Emas, Ditemukan Dalam Kondisi Lemas Gara-gara Ini

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana saat tim gabungan saat menemukan korban dan di dalam hutan, Jumat (6/3/2020).

Orang tersebut dengan penampilan menggunakan baju hitam dan bertopi.

Namun anehnya saat dipanggil, orang tersebut diakuinya tidak membalas panggilannya.

Deki bermaksud meminta pertolongan kepada dua orang yang ditemuinya di hutan tersebut.

Hingga memohon-mohon bisa ditunjukkan jalan pulang. 

Namun kedua orang tersebut malah berlalu.

“Sekitar jam 3 jumpe urang ngael, beduak, ku omongek daan nyaut, die maseh jalan tarus pakai topi bajunye warne itam, makin ku dakatek tang makin jauh laki-laki, sampai-sampai jiku be tulong, aku minta tulong inyan dangan kitak carekan aku jalan keluarnya. Kitak pun daan maok ngantar daan masalah, yang panting tunjukkan jak jalan keluar getok-getok, die jalan tarus, jadi kutinggalkan,”ujarnya

“Sekitar jam 3 ketemu orang mancing berdua, saya bicara tapi mereka tidak menyahut, dia masih jalan terus menggunakan topi dan baju warna hitam, kudekati, tapi makin jauh, laki-laki, sampai aku memohon carikan aku jalan keluar, Kalau kalian tidak mau mengantar tidak masalah, yang penting tunjukkan jalan keluar, namun dia jalan terus, jadi saya tinggalkan,”ujarnya.

Ia lantas berjalan lagi dan menemukan orang lain lagi yang sedang mencari burung dengan cara di jerat dengan gettah atau karet (ngattah).

Anehnya lagi, orang yang dipanggilnya sempat merespon mendekati Deki, namun semakin orang tersebut mendekat, malah menghilang.

“Bejalan agek aku, jumpe urang ngattah burong sekitar jam 4 bahari, gaye juak minta tulong, kekapakkan bejalan sitok (kaki) rase dah simpok, tulong tulong jiku, kakye dakatlah die nakatek aku, sekali makin dakkat be tang makin sian urangnye, udah tang makin sian,”ujarnya.

“Berjalan lagi saya, bertemu orang menjerat burung sekitar pukul 4 sore, minta tolong lagi, sementara kaku sudah capek, saya minta tolong, kemudian dia mendekati saya, namun saat mendekat kok tidak ada orangnya,”ujarnya.

Kemudian ia lantas menemukan tempat semacam bukit atau gunung dan mendatanginya.

Lagi-lagi ia menemukan banyak bekas kayu yang sudah ditebang.

Ia sempat mengira sudah sampai ke jalan besar, namun nihil.

“Lakak ye tijumpe dangan macam nak bukit gunong naiklah aku ke sie, kuliat banyak batang kayu kanak tabbang, kire ku dah lapang yebe dah jalan bassar, ku pantaulah juak ke atas, sangkak ku jalan basar rupenye bukan juak,”ujarnya

Halaman
1234

Berita Terkini