TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo akan mendata dan memantau warga sekitar tempat tinggal pasien meninggal dunia yang dinyatakan positif corona atau covid-19.
Perlu diketahui sebelumnya, setelah mendapatkan perawatan di ruang isolasi RSUD Dr Moewardi Solo, pasien dalam pengawasan (PDP) corona tersebut meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020).
Lurah setempat, Sularso, menyampaikan berdasarkan informasi yang diterimanya dari warga sekitar, almarhum sebelumnya mengikuti acara seminar bisnis di Bogor.
• Resmi Diumumkan, Mulai April Karyawan Bergaji hingga Rp 16 Juta Per Bulan Bebas Pajak Penghasilan
• Kamar Tidur Rasanya Berputar dan Saya Sulit Bernafas, Cerita Mantan Pasien Positif Corona
• Tak Tahu Harga Velg Mobil BMW Jutaan Rupiah, Pencuri Asal Solo Jual ke Loak Rp 400 Ribu : Buat Judi
• Perwira TNI AD Ngamar dengan 3 Pria Berbeda di Hotel Diadili, Diduga Disorientasi Seksual
Setelah pulang ke rumah, yang bersangkutan sempat berinteraksi dengan warga sekitar.
Almarhum memang dikenal aktif dalam kegiatan lingkungan.
"Biasanya salat berjamaah di masjid setempat.
Lari pagi dari rumah sampai Alun-Alun Kidul terus balik lagi," katanya kepada Tribunjateng.com seusai acara sosialisasi corona di aula kelurahan setempat, Jumat (13/3/2020) petang.
Sambungnya, dikhawatirkan sebelum dirawat di rumah sakit, ada warga yang sempat berinteraksi dengan yang bersangkutan.
Sularso menceritakan awalnya sempat menaruh curiga lantaran jenazah almarhum yang dikebumikan di Jawa Timur.
Sebelum dirawat di rumah sakit juga terlihat kerap menggunakan masker seusai pulang dari Bogor.
"Kami sudah memberikan sosialisasi kepada warga."
"Setelah ini kami akan memantau khususnya warga sekitar yang berada di ruang lingkup almarhum," terangnya.
Berdasarkan keterangan dari adik almarhum, kakaknya sudah mengalami sakit paru-paru, diabetes dan ginjal.
Sularso menambahkan, warga sekitar juga akan dicek kesehatan secara menyeluruh oleh puskesmas setempat besok, Sabtu (14/3/2020) pagi.
Putus Rantai Penyebaran
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, pihaknya dibantu petugas kesehatan puskesmas setempat akan melakukan pendataan dan pengawasan terhadap warga sekitar yang sempat berinteraksi dengan almarhum.
"Apa antisipasinya supaya tidak menyebar."
"Intinya memutus rantai penyebaran."
"Warga bisa isolasi mandiri."
"Jadi tidak harus di rumah sakit tapi di rumah dan tetap memantau kesehatannya."
"Meriang tidak? pilek tidak? panas tinggi."
"Kalau ada keluhan bisa segera ke rumah sakit," ungakpnya.
Warga yang sempat berinteraksi akan dipantau selama 14 hari sejak terakhir berinteraksi dengan almarhum.
Diharapkan, apabila ada warga yang sempat beinteraksi diimbau supaya tidak melakukan aktivitas di luar rumah terlebih dahulu.
"Kami mengimbau supaya tetap tenang, jaga kesehatan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)."
"Makan sayur, buah, minum air putih dan istirahat cukup."
"Cuci tangan pakai sabun sesering mungkin dengan air mengalir," pungkasnya. (Ais)
• Lapan RI Keluarkan Peringatan Adanya Asteroid Dekati Bumi, Ini Waktunya
• Satu WNA Korea Diduga Corona Jalani Perawatan di RSPAW Salatiga, Masih Siswa SMA
• Emak-emak Ajak Anaknya Berusia 7 Tahun Terjun ke Sungai dari Jembatan, Suami Kelimpungan Mencari
• Tak Hanya Pantau Langsung, AKBP Rudy Cahya Juga Ajak Peserta Seleksi Penerimaan Polri Doa Bersama