TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, berharap adanya virus corona bisa diambil sisi positifnya untuk menjual produk-produk lokal.
Sebab, saat ini juga banyak negara yang menghentikan program export dan impor.
Hal itu disampaikan Teten usai membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke 46 Kospin Jasa di Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (14/3/2020).
• Wanita Ini Nikahi 5 Pria Bersaudara, Tidur Bersama di Satu Tempat: Awalnya Saya Agak Canggung
• Ini Gejala Virus Corona dari Hari ke-1 Sampai 9, Awalnya Cuma Sakit Tenggorokan
• BREAKING NEWS: Ganjar Umumkan Sekolah Seluruh Jateng Libur Dua Minggu
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Kecelakaan Pickup Bawa 40 Penumpang di Wonosobo, 1 Tewas
Teten mengatakan, perlambatan ekonomi global ditambah adanya virus corona membuat pemerintah berbenah.
"Pemerintah melakukan pembenahan agar dampak akan ekonomi di masyarakat tidak terganggu," kata Teten kepada Tribunjateng.com.
Teten menjelaskan, saat ini koperasi harus melakukan modernisasi manegemen penerapan teknologi informasi, untuk memberikan kemudahan layanan yang bertujuan untuk memajukan koperasi dan mitranya.
"Koperasi, dapat menjadi tulang punggung ekonomi nasional bila dikelola secara profesional, modern dan terus melakukan inovasi.
Untuk itu, koperasi ditargetkan akan menjadi model bisnis pilihan yang menguntungkan khususnya bagi anak muda," jelasnya.
Pihaknya juga menuturkan, capaian kinerja Kospin Jasa yang terus mengalami pertumbuhan merupakan contoh model koperasi yang dikelola secara profesional, mampu menerapkan manajamen modern, inovasi dan berusaha memasuki era baru sert era digital.
"Melihat pengalaman Kospin Jasa, koperasi bisa menjadi tulang punggung ekonomi nasional," tuturnya.
Teten menambahkan, Kemenkop dan UKM bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah merancang program koperasi masuk kampus.
"Diharapkan, program ini segera dapat dijalankan agar koperasi tidak semakin tertinggal dan semakin mengecil," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum Kospin Jasa Andi Arslan Djunaid, tahun 2019 lalu Kospin Jasa sukses menunjukkan pertumbuhan positif, meski banyak tantangan yang dihadapi sepanjang tahun.
Menurutnya, pertumbuhan Kospin Jasa, pada tahun 2019 mengalahkan dunia perbankan.
Pasalnya, dibandingkan dengan tahun 2018, Kospin Jasa mampu mencapai pertumbuhan sebesar 2 digit, sedangkan Perbankan 1 digit.
"Tahun 2018 aset Kospin Jasa mencapai Rp 8,3 triliun dan pada tahun 2019 menembus angka Rp 9,6 triliun.
Pertumbuhan yang siginifikan tersebut tak terlepas dari kerja keras semua pengurus, karyawan dan kesetiaan anggota," kata Andi.
Andi menambahkan, perkembangan yang sangat positif ini menjadikan pemerintah percaya kepada Kospin Jasa untuk menjadi Koperasi pertama yang salurkan KUR. (Dro)
• Pemkot Semarang Bentuk Gugus Tugas Antisipasi Wabah Virus Corona, Ini Imbauan Hendi
• Lengkap Sudah, Ini Daftar Tim yang Lolos Final Four 2020, Putri BNI Jadi Tim Terakhir
• Disdikbud Kendal Akan Kirim Surat Edaran Bupati Tentang Teknis Kebijakan Libur Sekolah
• Jennifer Dunn Kembali Jadi Sorotan, Shafa Harris Minta Tak Buat Faisal Harris Gagal dalam Hidup