Wabah Virus Corona

Update Virus Corona di Kabupaten Tegal, Pasien Dalam Pengawasan Naik Menjadi 10 Orang

Penulis: Desta Leila Kartika
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid P2P Dinas Kesehatan Sekaligus Jubir Covid-19 di Kabupaten Tegal, Joko Wantoro, saat melakukan preskon terkait update jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal, Minggu (22/3/2020) di Kantor Pemkab Tegal.

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal sampai hari ini, Minggu (22/3/2020) tercatat pasien terkonfirmasi nihil (tidak ada) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) naik menjadi 10 orang.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kabid P2P Dinas Kesehatan Sekaligus Jubir Covid-19 di Kabupaten Tegal, Joko Wantoro, di Kantor Pemkab Tegal.

Adapun rinciannya, 10 PDP tersebut lima pasien dirawat di RSUD dr Soeselo Slawi, RSUD Kardinah satu orang, dan RSUI Harapan Anda ada empat orang, jadi total PDP di Kabupaten Tegal meningkat jadi 10 orang yang sebelumnya 5 orang.

Akhirnya Terbongkar, Ini Alasan Utama Rahmat dan Rony Lakukan Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan

Nagita Slavina Kaget Lihat Kemesraan Atta Halilintar dan Aurel: Belum Pacaran Kok Nempel?

Ibu Satu Anak Mengeluh Batuk dan Sesak Nafas Pulang dari Tangerang, Dinyatakan Positif Corona

Malaysia Lockdown, 178 WNI Dideportasi, Beredar Isu Tembak di Tempat Jika Ketemu Aparat

"Dari 10 PDP tersebut, riwayat perjalanan mereka yaitu ada yang dari Korea Selatan, Depok, Jakarta, Bali, Semarang, dan Bekasi," tutur Joko, pada Tribunjateng.com, Minggu (22/3).

Dijelaskan, dari 10 PDP yang sudah dilakukan swap tenggorokan di RSUD dr Soeselo Slawi ada tiga pasien.

Dua sudah di swap, satu sudah ada hasil dan satunya belum ada.

Sedangkan yang satunya lagi sudah lengkap dan ada hasil yaitu negatif Covid-19.

Namun, dari keterangan dokter yang merawat masih dilakukan evaluasi selama 14 hari sejak perawatan.

Jadi pasien belum bisa dikatakan bebas.

"Untuk Orang Dalam Pantauan (ODP) di Kabupaten Tegal, sampai hari ini total ada 108 orang terdiri dari empat orang dirawat di RSUD dr Soeselo, dan 104 orang dirawat mandiri di rumah.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan cukup signifikan karena sebelumnya ODP hanya 20 orang," jelasnya.

Menurut Joko, dua orang yang dirawat di RSUD dr Soeselo masih ada kaitannya dengan kasus PDP anak yang dirawat di RSUD dr Soeselo yaitu ibu dan pamannya.

Sedangkan dua lainnya ODP baru yang belum masuk kategori PDP.

"Melihat jumlah kasus yang semakin meningkat, kami imbau masyarakat untuk tetap waspada dan jangan panik.

Selain itu jangan dulu keluar rumah kecuali ada keperluan mendesak, jangan berkerumun lebih dari 10 orang, jaga jarak minimal 1 meter ketika berbicara dengan orang lain, dan perilaku hidup bersih serta sehat," imbaunya.

Halaman
12

Berita Terkini