Lantas, tim medis RSUD Majenang melakukan screening dan diduga pasien terpapar virus corona.
Sehingga status pasien menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Kemudian pasien dirawat di ruang isolasi.
Ketika dirawat di ruang isolasi, kondisi pasien semakin kurang baik dan pasien masuk kriteria PDP.
Setelah masuk kriteria PDP, pada Sabtu (21/3/2020), sekira pukul 22.00 WIB, pasien dirujuk ke RSUD Cilacap.
Pasien langsung ditangani dokter spesialis paru-paru.
"Kemudian kondisi pasien semakin melemah, pada Minggu (22/3/2020), pukul 16.20 WIB pasien dinyatakan meninggal," kata Pramesti.
Sementara itu sampai saat kini masih belum diketahui apakah pasien positif atau negatif mengidap virus corona.
Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Pramesti Griana Dewi mengaku sudah mengirim sampel sampai darah ke Jakarta, tetapi masih belum diketahui hasilnya.
"Kita tinggal menunggu hasil laboratorium," pungkasnya.
Berdasarkan data per Senin (23/3/2020), di Kabupaten Cilacap terdapat 80 orang dalam pemantauan (ODP) virus corona.
Di mana 38 di antaranya selesai pemantauan, sisanya 42 orang masih dalam pemantauan.
Sementara, terdaapt 17 Pasien Dalam Pemantauan (PDP), di mana 5 hasil tes swab menunjukkan pasien negatif virus corona, 12 kasus masih menunggu hasil tes, dan 1 orang meninggal dunia.
Data Pasien Diumbar Medsos
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi marah netizen mengumbar identitas PDP virus corona yang meninggal di medsos.
Semula, ada netizen membagikan foto bergambar orang-orang sedang menghadiri pemakaman.