TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meminta agar para perantauan yang ada di Jabodetabek untuk tidak pulang terlebih dahulu.
Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19.
'Nek Bisa Ora Usah Mudik, Ben Virus Corona Ne Ora Piknik' begitulah tulisan imbauan dari Badan Penghubung Provinsi Jateng melalui media sosial.
Kepala Badan Penghubung Provinsi Jateng, Moh Wachju Alamsyah, menuturkan pihaknya baru sebatas memberikan imbauan untuk tidak pulang kampung.
• Pejabat Penting di Solo Sempat Kontak dengan Pasien Positif Corona, Wali Kota Rudy Ungkap Kondisinya
• Kebahagiaan Driver Ojol yang Antar Pesanan ke Nikita Mirzani, Dapat Tip Besar dan Perlakuan Istimewa
• Penggali Kubur yang Layani Keluarga Presiden Jokowi Justru Protes Jika Dibayar, Ini Alasannya
• BREAKING NEWS : Zaini Ditemukan Meninggal Tenggelam, Diduga Terpeleset dari Pohon dan Terbawa Arus
Belum ada larangan tegas dari pemerintah agar diaspora Jateng tidak melalukan perjalanan ke pulang kampung.
"Kami imbau kepada masyarakat Jateng yang ada di Jabodetabek. Imbauan lewat medsos dan paguyuban masyarakat Jateng," kata Alamsyah, ketika dihubungi Tribun Jateng, Jumat (27/3/2020).
Biasanya imbauan akan tersebar di seluruh anggota paguyuban. Dari paguyuban masyarakat Jateng ke paguyuban masyarakat kabupaten/kota yang ada di Jateng.
Pihaknya kesulitan ketika mendata keseluruhan warga Jateng yang ada di Jabodetabek. Pasalnya, beberapa warga tidak bergabung dengan paguyuban yang ada.
Namun, pihaknya telah meminta ke setiap paguyuban untuk mendata jumlah warga yang ada di Jakarta Raya.
"Kami tidak melarang, namun lebih baik ditunda dulu pulang kampungnya," jelasnya.
Ia juga meminta warga Jateng di Jabodetabek untuk mentaati pemerintah setempat agar menerapkan physical distancing dengan berdiam di rumah. Serta tidak melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak mendesak.(mam)