TRIBUNJATENG.COM - India menerapkan lockdown sejak wmerebaknya wabah virus corona atau Covid-19 di negara tersebut.
Setidaknya tujuh buruh dari kota Chennai pulang kampung ke Bengal Barat di tengah situasi India Lockdown.
Ketujuh buruh itu menempuh perjalanan ratusan kilometer naik kereta api.
Dilansir New Indian Express, bukannya pulang ke rumah dan bergabung bersama keluarga, mereka justru membangun tempat tidur di pepohonan.
Para migran dari kota ini takut membawa virus dan menularkannya kepada keluarga mereka.
Selain itu, tidak ada lagi ruang tersisa di rumahnya.
• Imbauan Tidak Cukup, Presiden Jokowi Akan Terbitkan Perpres dan Inpres yang Atur Mudik Lebaran 2020
• Mengaku Kenal Pimpinan, 2 Pria Ini Tipu Warga Berkedok Seleksi Anggota Polri
• Penemuan Jenazah Pria Berambut Cepak di Tepi Sungai Bengawan Solo Kebakkramat Karanganyar
• Presiden Jokowi Minta Provinsi Lain Contoh Jateng Dalam Protokol Kesehatan Bagi Pemudik
• 2 Pemudik dari Jakarta Demam Tinggi saat Tiba Terminal Tingkir Salatiga, Kini Wajib Dikarantina
• 5.000 Gelang Pemudik Purbalingga Disiapkan, Jika Dilepas Kena Denda Rp 500 Ribu
Sehingga mau tidak mau memanfaatkan pohon karena tidak ada lagi tempat yang bisa dituju.
Para buruh yang kembali ke Distrik Purulia mengarantina diri mereka di atas tiga pohon.
Satu pohon beringin dan dua pohon mangga.
Ketujuh pekerja ini berasal dari Desa Bhangidih, termasuk dalam wilayah di sana.
Para migran itu paham bahwa kehadiran mereka bisa mengancam kesehatan.
Tidak hanya untuk keluarga saja tapi seluruh penduduk desa.
Sementara itu, aksi nekat mereka berisiko diserang hewan liar semisal gajah.
DI pohon tersebut, para buruh ini mengikat kain-kain di cabang pohon dan memasang kelambu.
Mereka tinggal di sana sejak Senin lalu.
"Kami naik kereta api dari Chennai pada Sabtu pekan lalu. Kami tiba di Kharagpur pada hari berikutnya dan menjalani pemeriksaan kesehatan."
"Para dokter tidak menemukan gejala virus corona tetapi menyarankan karantina sendiri selama 14 hari sehingga kami tidak memasuki desa kami," kata Bijay Singh, salah satu pekerja itu.
Sesampainya di desa, Bijay memanggil teman-temannya untuk menyumbang kelambu dan kain.
Sedangkan untuk kebutuhan makanan, disuplay oleh keluarga masing-masing.
"Mereka menyimpan makanan yang dimasak di bawah pohon, kita turun dan makan. Kami bahkan tidak mengizinkan anggota keluarga kami untuk mencuci peralatan."
"Kami mencucinya dengan sabun dan menyimpannya di tanah sebelum memanjat lagi," kata Ranjit Singh Sardar.
Sementara itu pejabat setempat, Dhrubapada Shandilya mengaku kagum dengan aksi nekat para buruh ini.
"Kami sedang memikirkan bagaimana cara membantu mereka," katanya.
Perilaku ketujuh orang ini sangat kontras dengan dua perwira IAS.
Seorang perwira IAS Bengal Barat menghadiri pertemuan di sekretariat negara.
Padahal sebelum itu, anaknya baru pulang dari Inggris dan dia tidak mengarantina diri.
Tidak lama kemudian putranya dinyatakan positif Covid-19.
Sementara itu perwira IAS kader Kerala, juga diskors karena melanggar karantina sepulang dari Singapura. (Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Buruh Migran India Pulang Kampung dan Isolasi Diri di Pohon Beringin dan Mangga, Takut Bawa Virus
• 13 Desa di Banyumas Lakukan Local Lockdown, Para Perantau Wajib Lapor
• Penjelasan Pemerintah soal APD untuk Jateng Bukan dari China
• India Lockdown Belum Sepekan, Kekacauan Sudah Melanda setelah Pabrik dan Transportasi Ditutup