TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Masker medis saat ini menjadi komoditas langka di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).
Jikapun ada, harganya pasti melambung hingga masyarakat umum sulit menjangkaunya.
Padahal, di tengah pandemi Corona, masyarakat dianjurkan mengenakan masker setiap keluar rumah.
• Pengakuan Penggali Kubur Jenazah Pasien Virus Corona: Ketika Ambulans Tiba, Jantung Berdegub Cepat
• Temuan Para Ilmuwan Terbaru Ada 5 Kelemahan Virus Corona dan Karakteristiknya
• Ini 4 Minuman yang Bisa Tingkatkan Imun Tubuh Agar Terhindar Dari Virus Corona
• Viral Orangtua Murid Kesal Kerjakan Tugas Anak Sampai Minta Biaya Psikiater
Kini bukan terbatas tenaga medis atau orang sakit, semua warga bahkan diimbau pemerintah untuk mengenakan masker setiap bepergian.
Anjuran pemakaian masker oleh pemerintah ini pun terus disosialisasikan hingga pelosok desa.
"Kami penyuluhan keliling untuk program maskerisasi.
Ini juga menindaklanjuti anjuran bahwa warga yang sakit maupun tidak harus pakai masker saat keluar,"kata Kepala Puskesmas Mandiraja 1 Banjarnegara Nurrudin AG, Selasa (7/4).
Nurrudin mengakui, belum semua masyarakat punya kesadaran untuk melindungi diri dengan masker saat bepergian ke luar.
Bahkan, saat berkunjung atau memeriksakan diri ke Puskesmas, ada sebagian warga yang tidak mengenakan masker.
Menurut dia, ini tak lepas dari persepsi masyarakat yang masih menganggap, masker untuk pencegahan Corona adalah yang sesuai standar semisal N 95 atau masker bedah.
Sehingga mereka kesulitan mendapatkannya.
Padahal masyarakat bisa mengenakan masker alternatif dari kain yang mudah didapat.
Harga masker kain pun terjangkau untuk kalangan bawah.
Bahkan jika tak ingin membeli, warga bisa buat sendiri di rumah tanpa harus keluar ongkos.
"Kami juga edukasi bagaimana cara buat masker dengan kain bekas, misal dengan kain kaus," katanya.
Puskesmas pun menggalang donasi untuk mendukung program ini.
Masyarakat atau donatur bisa menyumbang masker atau keperluan tenaga medis Puskesmas untuk mendukung kerja mereka melayani masyarakat.
Masker kain akan dibagikan gratis ke pengunjung Puskesmas yang belum semuanya sadar mengenakan masker.
Adapun masker N95 dan masker bedah untuk tenaga kesehatan.
Ia yakin melalui kerjasama dan gotong royong bersama masyarakat ini, penyebaran virus Corona bisa ditekan.
"Yang ingin berdonasi masker dan APD bagi tenaga kesehatan dan pasien bisa langsung ke Puskesmas.
Terima kasih juga untuk donatur yang sudah peduli," katanya. (aqy)
• Sudah Digali, Pemakaman PDP Corona Ditolak Ahli Waris Lahan di Kudus
• Polairud Polres Kebumen Ingatkan Nelayan Harus Rajin Mencuci Tangan
• Dampak Physical Distancing, Konsumsi BBM di Jateng-DIY Turun 18 Persen
• Ratusan Pesilat Pagar Nusa Datangi Kantor Polisi, Tuntut Keadilan Atas Aksi Pengeroyokan