TRIBUNJATENG.COM - Kekhawatiran tentang dampak virus corona tak hanya dialami oleh warga di tiap negara saja namun juga untuk suku yang ada di pedalaman.
Seorang remaja dari suku pedalaman Amazon yang terisolasi setelah dites positif virus corona Covid-19 telah meninggal dunia.
Meninggalnya remaja temeningkatkan kekhawatiran tentang dampak virus corona pada para penduduk asli kawasan tersebut.
• Menolak Diisolasi, PDP Corona Klaster Ijtima Jamaah Tabligh Ngamuk Ancam Perawat dan Dobrak Pintu
• Ganjar Siapkan Taman Makam Pahlawan untuk Tenaga Medis Meninggal Akibat Virus Corona
• Polda Jateng Tangkap Trio Pak RT dkk Diduga Provokator Penolakan Jenazah Perawat di Ungaran
• Viral Pasien Tampar Perawat di Semarang, Polisi: Tersinggung Ditegur Tak Pakai Masker
Mengutip dari CNN, Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan, remaja 15 tahun yang merupakan suku Yanomami dari desa Rehebe di Sungai Uraricoera, meninggal pada Kamis (9/4/2020).
Remaja tersebut telah berada di unit perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Roraima di Boa Vista, ibu kota negara bagian Roraima, sejak 3 April 2020 lalu.
Sementara itu, tambah Kementerian Kesehatan, pihak rumah sakit belum mengungkapkan penyebab kematiannya.
Menteri Kesehatan Brasil Mengatakan Remaja itu Dinyatakan Positif Covid-19
Lebih lanjut, dalam konferensi pers pada Rabu (8/4/2020), Menteri Kesehatan Brasil mengatakan, remaja laki-laki itu dinyatakan positif mengidap Covid-19.
"Hari ini kami memiliki kasus yang dikonfirmasi di Yanomami, yang sangat membuat kami khawatir," kata sang Menteri.
"Ini menjadi perhatian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat adat," tambahnya.
Lebih jauh, menurut Survival International, organisasi yang berupaya melindungi hak-hak masyarakat adat, suku Yanomami hidup di hutan hujan dan pegunungan di Brasil utara, serta selatan Venezuela.
Untuk diketahui, suku pedalaman relatif terisolasi di Amerika Selatan.
• 3 Terduga Provokator Penolakan Jenazah Perawat di Ungaran Ditetapkan sebagai Tersangka
• Polisi Jerat Provokator Penolakan Pemakaman Perawat di Ungaran dengan Pasal Berlapis
• Hujan Disertai Angin Kencang di Kebakkramat Karanganyar Merusak Atap Rumah dan Kios Pasar
Situs web organisasi tersebut mengatakan, saat ini diperkirakan ada 38.000 suku Yanomami.
Virus Corona Menyebar Melalui Penambang Ilegal
Secara terpisah, Socio-Environmental Institute (ISA) mengatakan, virus corona telah menyebar di kalangan suku Yanomami melalui penambang ilegal yang memasuki wilayah adat.
"Har ini, tanpa diragukan lagi, faktor utama penyebaran Covid-19 di dalam wilayah adat Yanomami adalah keluar masuk lebih dari 20.000 penambang ilegal tanpa kontrol," ungkap ISA dalam pernyataan di situsnya.
"(Suku) Yanomami seperti halnya banyak penduduk asli lainnya, adalah di antara kelompok yang paling rentan terhadap dampak Covid-19," tambah ISA.
"(Suku Yanomami) harus segera dilindungi," tegasnya.
Brasil telah mencatat lebih dari 19.940 kasus dikonfirmasi dari Covid-19.
Update virus corona di dunia
Jumlah pasien virus corona di dunia kini mencapai 1.715.065 per Sabtu (11/4/2020) pukul 19.45 WIB.
Sementara jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19 bertambah jadi 103.804.
Dikutip dari worldometers.info, sebanyak 388.866 pasien telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Saat ini, virus corona telah mewabah hingga 210 negara di dunia dan dua kapal.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan pasien Covid-19 terbanyak di dunia.
Negara Paman Sam itu memiliki 503.177 pasien Covid-19 dengan angka kematian 18.761 pasien.
Spanyol kini menduduki urutan kedua negara dengan kasus virus corona terbanyak, yaitu 161.852 pasien.
Italia yang beberapa hari lalu ada di urutan kedua, kini bergeser di urutan ketiga dengan 147.577 pasien.
Namun, angka kematian di Italia masih tinggi di dunia, yaitu 18.849 jiwa yang meninggal akibat virus corona.
Bagaimana dengan Indonesia?
Jumlah kasus pasien positif virus corona (Covid-19) di Indonesia juga semakin bertambah.
Per Sabtu hari ini, ada 330 tambahan kasus baru sehingga total pasien positif virus corona di Indonesia mencapai 3.842 orang.
Tambahan kasus Covid-19 di Indonesia juga paling banyak di antara 11 negara di Asia Tenggara lainnya.
Malaysia misalnya yang punya kasus paling banyak di Asia Tenggara, tambahan kasusnya 'hanya' 73.
Singapura, Brunei Darussalam, dan Timor Leste menjadi negara dengan tidak ada tambahan kasus baru per Sabtu hari ini.
Berikut daftar tambahan kasus baru di Asia Tenggara berdasarkan data worldometers.info per Sabtu (11/4/2020):
1. Indonesia
Jumlah kasus: 3.842
Tambahan kasus: 330
Meninggal: 327
Sembuh: 286
2. Filipina
Jumlah kasus: 4.428
Tambahan kasus: 233
Meninggal: 247
Sembuh: 157
3. Malaysia
Jumlah kasus: 4.530
Tambahan kasus: 184
Meninggal: 73
Sembuh: 1.995
4. Thailand
Jumlah kasus: 2.518
Tambahan kasus: 45
Meninggal: 35
Sembuh: 1.135
5. Vietnam
Jumlah kasus: 258
Tambahan kasus: 1
Meninggal: 0
Sembuh: 144
6. Laos
Jumlah kasus: 18
Tambahan kasus: 2
Meninggal: 0
Sembuh: 0
7. Kamboja
Jumlah kasus: 120
Tambahan kasus: 1
Meninggal: 0
Sembuh: 75
8. Myanmar
Jumlah kasus: 28
Tambahan kasus: 1
Meninggal: 3
Sembuh: 2
9. Singapura
Jumlah kasus: 2.108
Tambahan kasus: 0
Meninggal: 7
Sembuh: 492
10. Brunei
Jumlah kasus: 136
Tambahan kasus: 0
Meninggal: 1
Sembuh: 104
11. Timor-Leste
Jumlah kasus: 2
Tambahan kasus: 0
Meninggal: 0
Sembuh: 1
(Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kekhawatiran Dampak Corona Meningkat di Suku Pedalaman Amazon setelah Remaja 15 Tahun Meninggal