TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga menyiapkan sebanyak 23 ribu paket sembako untuk membantu warga terdampak pandemi virus Corona (covid-19).
Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Salatiga Dance Ishak Palit mengatakan bantuan tersebut akan mulai disalurkan kepada warga pada 23 April 2020.
"Sejauh ini dari pendataan warga terdampak pandemi virus Corona, tercatat ada 37.400 jiwa dan kepala keluarga (KK) yang masuk ke pusat data di DPRD Salatiga," terangnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (17/4/2020).
• Bukan 46 Orang, RSUP Kariadi Semarang Klarifikasi Jumlah Tenaga Medis Positif Corona, Ini Rinciannya
• Pasien Positif Corona di Kober Purwokerto Akhirnya Mengaku Peserta Ijtima Jamaah Tabligh Gowa
• Update Corona di Cilacap 17 April2020: 14 Positif, 43 PDP Negatif
• Selepas Pesta Miras Ciu, Remaja Putri Mabuk di Semarang Ini Dianiaya Pria Hingga Babak Belur
Menurut Dance, setelah dilakukan validasi dalam beberapa tahap dan verifikasi faktual tersaring menjadi 22.900 KK yang dinilai layak menerima bantuan jaring pengamanan sosial akibat covid-19.
Ia menambahkan, sehingga jumlah bantuan yang di usulkan ke Gugus Tugas sebanyak 23.500 paket.
Adanya penambahan sekira 600 paket sembako itu, guna menyiasati terjadinya trial and error dalam proses pendataan.
"Jadi jumlah penerima bantuan sebanyak 22.900 KK.
Namun jumlah bantuan yang kami usulkan ke Gugus Tugas sebanyak 23.500 paket.
Ini untuk mengantisipasi trial and error dalam proses pendataan," katanya
Dikatakannya, paket sembako yang akan disalurkan berupa beras, telur, minyak goreng, gula pasir dan kecap apabila diuangkan senilai Rp 200 ribu setiap paket.
Adapun anggaran yang disiapkan untuk bantuan tahap awal bulan April tersebut sekitar Rp 4,7 miliar.
Lebih lanjut, politisi PDIP itu menjelaskan apabila angka warga terdampak tidak membengkak selama tiga bulan ke depan Pemkot Salatiga perlu menyiapkan anggaran bantuan sembako senilai Rp 14,1 miliar.
"Kami berharap, tidak terjadi kemunduran jadwal penyaluran.
Sekarang semua sedang menyiapkan, data terus kita kawal agar tidak terjadi tumpang tindih," ujarnya
Pihaknya mengungkapkan dalam proses validasi juga ketat sampai lima kali cek list dari data masuk awal lewat OPD dan kelurahan, naik ke Dinsos.
Selanjutnya, dari Dinsos ke Disdukcapil sampai verifikasi lapangan oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). (ris)
• Penjualan Produk Andalan Motor Roda 3 Viar Terjun Bebas karena Virus Corona
• Sejak Pandemi Corona, Permintaan Bahan Bakar Pesawat di Jateng dan DIY Menurun 72 Persen
• Mualim Minta Warga Kota Semarang Jujur saat Diperiksa Tenaga Medis
• Gaikindo Prediksi Penjualan Mobil di Pasar Domestik Turun 40 Persen karena Wabah Virus Corona