"Maka keberagaman itu, lokalitas itu kita berikan ruang dan camat jadi supervisor.
Kabupaten sama provinsi siap mensupport dan mengarahkan.
Semoga dalam dua hari ini bisa selesai rancangannya, sehingga nanti saya keluarkan Pergub," tandanya.
Menurut Ganjar, gerakan tersebut penting karena ia melihat kemungkinan banjir pengangguran dan langkanya bahan makanan pasca COVID-19.
Maka pemerintah mesti bergerak sampai pemerintahan level paling bawah.
Maka setiap desa harus memastikan kebutuhan pangan tercukupi dengan memulai menanam dan beternak sejak sekarang.
Lumbung pangan juga harus mulai diadakan di setiap desa bahkan RW.
“Sekarang mulai menanam dari sayur mayor hingga apotek hidup di tiap pekarangan.
Desa atau RW yang belum punya ikan mulai menebar benih, yang belum punya telur dan daging mulai beternak ayam atau kambing.
Dipetakan potensinya, kalau setiap desa punya produk, mereka juga bisa barter antar desa terdekat.
Beras barter ikan, sayur barter telur misalnya. Jadi mau kondisi seperti apa, setidaknya kebutuhan dasar tercukupi,” jelas Ganjar.
Ganjar menegaskan, tidak ingin kejadian orang mati kelaparan terjadi di Jawa Tengah.
Maka setiap warga harus menengok tetangga kiri kanan.
Jika ada yang kesusahan agar melapor ke Ketua RW untuk dicarikan solusi bersama.
Ganjar juga memikirkan keberlanjutan ekonomi pasca Corona.