Berita Semarang

Jika Masyarakat Tetap Ngeyel dan Bandel, Ganjar: PSBB Diusulkan di Wilayah Semarang Raya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan wali kota/bupati yang ada di wilayah Semarang Raya sepakat pengetatan selama sepekan ke depan mulai Senin (27/4/2020).

Hal itu disampaikan usai gubernur rapat dengan kepala daerah di wilayah Semarang Raya antara lain Kota Semarang, Demak, Grobogan, Kendal, Kabupaten Semarang di Gedung Gradhika Praja kompleks Kantor Gubernur, Jumat (24/4/2020).

Gubernur menyatakan jika sepekan belum berjalan efektif dan warga masih membandel, kepala daerah akan mengusulkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terutama di Kota Semarang dan daerah satelit.

Bayinya Masih Pakai Pampers dan Pakaian saat Dimakamkan, La Nguna: Itu Terus Membayangi Saya

BREAKING NEWS : 2 Tenaga Medis Asal Kabupaten Karanganyar Positif Virus Corona di Solo

Dulu Ditertawakan, Ucapan Ashraf Sinclair soal Virus Corona Terbukti Benar, Covid-19 Bukan Lelucon

Dokter Positif Corona yang Mengoperasi Almarhum Anggota DPR Mbah Roso di Pati Dinyatakan Sembuh

"Dalam waktu seminggu ke depan, mereka tidak bisa tertib, bukan tidak mungkin kami mengajukan PSBB," kata Ganjar.

Jika diberlakukan, kepala di Semarang Raya harus belajar dari PSBB Kota Tegal dan Jakarta sehingga, PSBB bisa berjalan efektif.

"Bisa belajar dari sana sehingga pemerintah bisa siap menjalankan PSBB," tutur gubernur.

Sejumlah hal yang harus dipenuhi dan diperhitungkan matang, kata dia, antara lain pengamanan, jaring pengaman sosial, jaring pengaman ekonomi.

"Semua harus disiapkan. Kami minta agar itu disiapkan," tandasnya.

Terkait PSBB Kota Tegal, ada sejumlah catatan yang ada di tangan Ganjar. Yakni terkait informasi dan sosialisasi ke masyarakat.

Oleh karena itu, Pemkot Tegal harus menyediakan layanan call center.

"Harus ada call center, sehingga saat masyarakat bertanya bisa mendapatkan penjelasan dengan klir. Masyarakat bisa paham persoalannya. Sehingga tidak bertanya melalui surat terbuka, mengira-ngira, nggak ada," imbuhnya.

Pengetatan Wilayah

Mulai Jumat (24/4/2020) ini hingga Minggu (26/4/2020), pemerintah kabupaten/kota di wilayah Semarang Raya diminta melakukan sosialisasi prakondisi pengetatan wilayah.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menuturkan mulai Senin (27/4/2020) pemerintah akan melakukan tindakan tegas terhadap masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona Covid-19.

Hal itu dikatakan Ganjar seusai rapat dengan wali kota dan bupati di Semarang Raya di Gedung Gradhika Bakti Praja kompleks Kantor Gubernur, Jumat (24/4/2020).

Kepala daerah yang hadir yakni Wali Kota Semarang, Bupati Kendal, Bupati Grobogan, Bupati Semarang, dan Bupati Demak.

"Senin besok akan melakukan tindakan lebih keras.

Untuk masyarakat semuanya agar bisa tertib. TNI dan Polri sudah mendukung," kata Ganjar.

Tindakan yang bisa dilakukan antara lain menertibkan pasar, pabrik bisa menerapkan protokol kesehatan lebih ketat.

Selain itu, masyarakat juga diminta menggunakan masker saat keluar rumah.

Serta menjaga jarak satu setengah meter.

"Bupati/wali kota berikut perangkatnya, sudah siap, mereka akan mengatur semua itu.

Kami akan sosialisasi terus sambil melakukan patroli," tegasnya.

Ketika disinggung Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Ganjar menuturkan belum akan mengusulkan itu.

Namun, jika sepekan ke depan pengetatan aturan yang dilakukan pemerintah di Semarang Raya belum dipatuhi masyarakat,

usulan PSBB ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan dilakukan.

"Kami belum menuju PSBB, tapi mulai hari ini semua harus mengikuti protokol kesehatan yang ada.

Dalam waktu seminggu ke depan kalau masih tidak tertib, bukan tidak mungkin kami mengajukan PSBB," tandasnya. (mam)

25 Pemandu Karaoke SK dan GBL Semarang Ditolak Warga saat Pulang Kampung, Dianggap Bawa Virus Corona

Viral Foto Korban Begal Tergeletak di Pinggir Jalan di Semarang, Ini Faktanya

Banting Harga, Diskon Besar-besaran Fortuner Tembus Rp 100 Juta, Innova Rp 70 Juta

Persatuan Waria Semarang Kesal Tak Dapat Bantuan Corona, Curhat Pernah Dilecehkan Oknum Petugas

Berita Terkini