Sabtu lalu, upaya damai dan mediasi dilakukan dengan melipabat para remaja dan keluarga yang jadi korban.
"Benar bahwa akun (media sosial) yang dipergunakan (lapor kegiatan shalat tarawih) memakai akun anak dari H Aselih. Akun tersebut sudah dikunci dan (laporan) dihapus. Kumpulan anak remaja tersebut juga menginginkan H Aselih meminta maaf kepada warga sekitar," ujar Bambang.
Kasus itu kini sudah berujung damai. Sekelompok remaja itu dihimbau untuk tidak kembali melakukan tindakan anarkis.
Apabila tindakan seperti itu kembali terulang maka pengurus RW setempat akan melaporkannya ke kepolisian.
Sementara itu, Bambang mengimbau kepada warganya agar tetap membatasi kegiatan keagamaan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung. Hal itu guna mencegah penyebaran Covid-19.
"Sudah kami imbau dari awal untuk tidak melakukan shalat tarawih. Nanti kami intensifkan, monitor lagi agar enggak ada kejadian seperti ini lagi," ujar Bambang.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Penyerangan Rumah Warga di Pulogadung yang Laporkan Kegiatan Shalat Tarawih ke Anies"
• Tak Butuh Alasan, Semua Kendaraan Nekat Mudik Wajib Putar Balik
• Jokowi Resmi Pecat Sitti Hikmawatty dari Jabatan Komisioner KPAI Gara-gara Kolam Renang
• Khasiat Daun Sungkai Disebut Bisa Obati Corona, Biasa Digunakan Warga untuk Obat Panu