Berita Sragen

Cerita Pasutri Asal Sragen Ciptakan Aplikasi Ojek Online Joxi, Belajar Otodidak Tidak Ikut Pelatihan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Agus Junaken dan Lisa Veronika pasutri asal Dukuh Pondok RT 15 Desa Kedungupit Kecamatan Sragen yang ciptakan aplikasi Joxi

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Pasutri asal Dukuh Pondok RT 15 Desa Kedungupit Kecamatan Sragen ciptakan aplikasi ojek online.

Mereka ialah Agus Junaken (39) dan Lisa Veronika (36). Agus panggilan akrabnya mengaku tidak ada pelatihan khusus untuk membuat aplikasi tersebut.

Berbekal ilmu yang ia peroleh ketika menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea pada 2002 dirinya secara otodidak mulai mengutak-atik server tersebut.

Daftar Pelatihan Online dan Harga di Kartu Prakerja, Rp 1 Juta Dapat Paket Pelatihan Ojol

PKM Kota Semarang Hari ke-4, Ditemukan Pengendara Suhu Badan Tinggi di Sisemut Ungaran

Update Corona 30 April di Indonesia: Total Ada 10.118 Kasus, Tambahan 347 Kasus Baru

Hari Buruh 1 Mei, Digelar Aksi Besar-besaran Secara Virtual di Semua Platform

Rishi Kapoor Meninggal Dunia Hari Ini di Usia 67 Tahun, Mengidap Penyakit Sejak 2018

Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara, Masa Kejayaan hingga Keruntuhan

"Kalau saya itu sebenarnya belajar secara otodidak. Saya itu dari Korea 2002 belajar di sana tapi saya juga kerja di sana, saat itu di di Indonesia sudah ada go-jek sama grab," kata Agus, Kamis (30/4/2020).

Agus mengaku sempat gagal hampir 20-an kali mencoba, namun dirinya mengaku tetap optimistis dan terus mencoba membuat aplikasi tersebut.

"Memang aplikasi kalau gagal harus coba terus, kalau tidak mau coba ya sudah gagal. Kita coba terus saya tetap optimis bisa," katanya.

Sempat vakum beberapa tahun, dirinya akhirnya mencoba kembali membuat aplikasi tersebut tahun lalu 2019 dan berhasil membuat aplikasi bernana Joxi (ojek online Sukowati).

"Satu tahun yang lalu dari kita bikin bener-bener memeras keringat, otak, tenaga dan memeras materi juga kita hanya modal nekat aja akhirnya Januari tahun kemarin bisa," terangnya.

Dengan warna jaket biru, Joxi akhirnya berhasil di launching pada pertengahan April lalu bersamaan dengan dilaunching pasaronlinesragen.com.

Joxi digandeng oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sragen untuk mengantarkan barang yang telah dipesan melalui pasaronlinesragen.com.

Seperti ojek online pada umumnya, Joxi menerima penumpang, antar barang, antar makanan.

Tarif bike Rp 7 ribu per 4 kilometer pertama sedangkan antar barang dan makanan Rp 7,5 ribu per 4 kilometer pertama.

Hampir satu tahunan Joxi berjalan, Agus menyampaikan sudah ada kurang lebih 100an driver dan 1.000 customer dengan wilayah operasional sementara masih daerah Sragen kota.

"Ada 150 sekian driver yang sudah mendaftar tapi yang aktif paling engga 50an, saya pikir yang lain masih melihat-lihat sepak terjang kita karena bisa dibilang kita itu babat alas, sebagai pemula lah," katanya.

Agus menyampaikan seluruh operasional merupakan modal dari dirinya sendiri dan istri. Dirinya mengaku siap menerima investor yang ingin bergabung dengan Joxi.

Selain terkendala modal, Agus juga menyampaikan masih ada kendala mengenai server.

Saat ini pihaknya menggunakan server di luar negeri yaitu Singapura sehingga terkadang masih ada sedikit kerkendala.

"Kami pengennya cepat bisa pindah yang terdekat ya lokal aja gitu kalau engga Jogja ya Jakarta jadi kan aksesnya dari driver ke customer kan lebih cepat," katanya.

Agus berharap aplikasi tersebut bisa diterima oleh masyarakat Sragen seluruhnya serta dapat perkembangan di tempat lain seperti di Solo, Ngawi, Madiun dan dimanapun.

"Semoga suka dengan produk lokal kami, kami menawarkan tarif yang lebih murah daripada yang lain. Kami masih menerima mungkin masih banyak orang yang belum mendapatkan pekerjaan," katanya.

Bagi para driver yang ingin mendaftar bisa langsung mendatangi kediaman Agus atau daftar online di website Joxi.com.

Pihaknya akan menghubungi nomor teleponnya pendaftaran setelah di approve bisa mengambil jaket dikediamannya.

"Ini kan bisa jadi pekerjaan sampingan misalnya dari pabrik, atau pulang dari sawah kan bisa buat sampingan. Saya pun juga masih kerja di pabrik benang, pulang dari pabrik bisa ngojek," katanya. (uti)

Viral Video FPI Tutup Paksa Warung di Batang Kuis, Polisi: Percayakan Pada Kami

Dampak Corona, Kebun Binatang Bandung Bakal Potong Rusa untuk Pakan Harimau

Berita Terkini