Berita Viral

Kapan Bintang Tsurayya yang Sebenarnya Muncul, Disebut-sebut Pertanda Corona Berakhir, Ini Kata Ahli

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bintang Tsuraya

Kapan Bintang Tsurayya yang Sebenarnya Muncul?

Kemunculan Bintang Tersebut Disebut-sebut Pertanda Corona Berakhir

TRIBUNJATENG.COM - Di media sosial,  ramai beredar  video penampakan cahaya kecil yang disebut sebagai bintang Tsurayya.

Video penampakan cahaya kecil ada yang menyebutnya sebagai bintang Turaya yang diklaim merupakan pertanda wabah pandemi covid-19 akan segera berakhir.

Cahaya kecil itu disebut-sebut sebagai bintang Turaya, serta diklaim sebagai pertanda bahwa wabah pandemi Covid-19 akan berakhir.

Pemudik yang Sudah Pulang Kampung Terancam Dilarang Balik, Ada PSBB Tahap Kedua

Promo Superindo Akhir Pekan 30 April-3 Mei 2020, Diskon Produk Makanan Capai 40 Persen,Ini Daftarnya

Dua Warga Positif Covid-19 Sempat Kontak dengan Ratusan Orang, Kini Mereka Diimbau Melapor

Di Tengah Pandemi Covid-19, Semarang Jadi Kota Terbaik di Indonesia

Video yang awalnya diunggah ke Twitter dan disebar di berbagai media sosial, termasuk akun Instagram @nenk_update, juga diikuti dengan narasi sebagai berikut:

"Subhanallah... Bintang TURAYA di pagi hari... benar yang di katakan Rosululah... akan habis Wabah Covid-19.

apa bila ada Bintang di pagi hari. Itulah Bintang Turaya... Alhamdulillah. habis sudah sak wasanga manusia dengan adanya BUKTI. Bintang itu disaksikan byk orang."

Namun, benarkah cahaya kecil yang tertangkap lensa kamera masyarakat itu adalah bintang Turaya atau Tsurayya?

Menanggapi hal itu, astronom amatir Marufin Sudibyo berkata bahwa cahaya kecil yang beredar di foto dan video itu bukanlah bintang Turaya.

"Bukan ( bintang Turaya ). Kemungkinan besar itu Mars, kalau benar difoto pada saat pagi hari sebelum matahari terbit," kata Marufin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/4/2020).

Marufin pun menjelaskan apa itu bintang Turaya yang mungkin dimaksudkan oleh netizen tersebut.

Dia berkata bahwa bintang yang dimaksud mungkin adalah bintang Tsurayya atau ats-Tsuaya yang merupakan nomenklatur Arab untuk Pleiades.

"Secara astronomis ia (bintang Tsurayya) dikenal sebagai Pleiades atau Messier 45 (M45)," jelas dia.

Pada saat ini, Pleiades masih berada di langit barat, tepatnya di bawah Venus.

Oleh karena itu, secara teknis Pleiades akan bisa dilihat setelah terbenamnya matahari, meski kedudukannya yang sangat rendah akan membuatnya sulit untuk diamati secara langsung.

"Pleiades akan berada di langit timur mulai pertengahan Juni mendatang, tatkala terbit lebih dulu ketimbang matahari," ujar dia.

Berikut ini 5 fakta bintang Tsurayya

1. Bukan bintang tunggal

Bintang Tsurayya ini bukanlah bintang tunggal, melainkan sebuah gugus bintang terbuka yang beranggotakan sekitar 1.000 bintang yang saling terikat secara gravitasional.

Namun, hanya sekitar 14 saja yang bisa disaksikan dengan mata kita.

2. Bintang muda

Mayoritas bintang dalam gugus ini merupakan bintang muda atau bintang biru, dengan temperatur permukaan rata-rata jauh lebih panas ketimbang matahari.

3. Berjarak 440 cahaya

Bintang Tsurayya ini merupakan bintang yang jarak rata-ratanya adalah 440 tahun cahaya dari Bumi.

4. Bintang tujuh dara

Bintang ini dikenal juga sebagai Seven Virgin atau Tujuh Dara, karena secara kasat mata terdiri atas tujuh bintang yang saling berkumpul menjadi satu, tepat di sisi barat rasi bintang Taurus.

"Al-Qurán menyebut bintang ini dalam satu suratnya yaitu surat an-Najm," tutur dia.

5. Dikaitkan dengan banyak kisah daerah.

Bintang Tsurayya banyak dikaitkan dengan legenda-legenda manusia.

Di Jawa, misalnya, bintang ini dikaitkan dengan legenda Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari yang turun dari langit. 

Marufin juga berkata bahwa bintang Tsuraya membentuk salah satu entitas budaya Jawa melalui tari Bedhaya Ketawang yang melambangkan tujuh bintang, serta berguna pula bagi dunia pertanian sebagai penanda masa Kapitu.

Sementara itu, orang Jepang menyebut bintang ini dengan Subaru dan menjadi perlambang dalam banyak hal.

Fenomena langit selama Mei 2020 

Catat tanggal fenomena langit selama Mei 2020, dari Supermoon terakhir, bulan baru atau hilal penanda Idul Fitri, hingga Matahari di atas Kabah.

4-5 Mei 2020:  Hujan meteor eta Aquarids

Hujan meteor menjadi fenomena yang banyak ditunggu masyarakat dan juga para astronom.

Kali ini, Anda dapat menyaksikan hujan meteor bernama eta Aquarids pada tanggal 4-5 Mei mendatang.

"Paling baik disaksikan dari belahan bumi selatan, termasuk Indonesia," kata Marufin.

Untuk diketahui, meteor eta Aquarids ini berasal dari debu-debu halus yang dilepaskan oleh komet Halley.

Marufin menyebutkan, kita bisa menyaksikan meteor ini dari wilayah mana saja di Indonesia, dengan kondisi cuaca yang mendukung dalam keadaan gelap.

7 Mei 2020: Supermoon terakhir tahun ini

Supermoon atau bulan purnama perigean kali ini akan terjadi pada tanggal 7 Mei mendatang.

Anda mungkin harus menyiapkan diri, karena Marufin menyebutkan bahwa bulan purnama perigean ini adalah yang terakhir pada tahun 2020.

Adapun puncak dari bulan purnama perigean ini akan terjadi pada pukul 18.00 WIB, sehingga mudah disaksikan dari Indonesia bagian timur dan tengah.

Untuk diketahui, bulan purnama perigean adalah bulan purnama yang terjadi pada waktu yang berdekatan dengan Bulan menempati titik perigee (titik terdekat Bulan ke Bumi).

23 Mei 2020 bulan baru

Bulan baru atau dikenal dengan hilal menjadi fenomena langit yang rutin terjadi setiap bulannya.

Namun, kali ini hilal menjadi yang dinantikan banyak orang karena sekaligus bertepatan dengan penanda hari raya Idul Fitri 1 Syawwal 1441 Hijriah bagi umat Islam.

Di Indonesia, bulan baru atau hilal ini akan terjadi pada 23 Mei mendatang, pada saat maghrib di seluruh Indonesia.

Fenomena bulan baru adalah keadaan ketika bulan akan berbentuk lengkungan sabit yang sangat tipis dengan tinggi antara 6 derajat hingga 9 derajat di atas ufuk barat pada saat Matahari terbenam.

28 Mei 2020: Matahari di atas Kabah yang pertama

Fenomena matahari tepat di atas Kabah ternyata juga bisa dilihat dari Indonesia.

Di Indonesia, kondisi matahari yang tepat berada di atas Kabah tersebut akan terjadi pada tanggal 28 Mei 2020 pukul 16.18 WIB, sehingga dapat disaksikan dari Indonesia bagian barat hingga tengah.

"Adalah fenomena tahunan di mana Matahari berkedudukan tepat di atas Kabah sehingga bayang-bayang benda apa pun yang terpasang tegak lurus paras Bumi akan tepat berimpit dengan arah kiblat setempat," ujar dia.

(*)

Takmir Masjid di Banyumas Ini Akan Robohkan Masjid, Kecewa Imbauan Ibadah di Rumah, Bupati kaget

Masjid Al Mubarok Banyumas Tak Jadi Dibongkar, Takmir Minta Maaf, Camat: Wong Itu Hanya Menggertak

Promo Superindo Akhir Pekan 30 April-3 Mei 2020, Diskon Produk Makanan Capai 40 Persen,Ini Daftarnya

Pemudik yang Sudah Pulang Kampung Terancam Dilarang Balik, Ada PSBB Tahap Kedua

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Viral Bintang Turaya Pertanda Corona Akan Berakhir, Ini Penjelasan Ahli

Berita Terkini