"Menurut pengakuan tersangka MD dan MS, mereka sudah tiga bulan mencari orang pintar yang bisa merubah uang palsu jadi uang asli," kata Siswo, seusai rilis pengungkapan uang palsu tersebut di Mapolres, Rabu (13/5/2020).
Para tersangka, termasuk dua tersangka lain yakni NF dan JU yang ditangkap belakangan, sudah mencari-cari keberadaan orang pintar tersebut ke sejumlah tempat di Jabar.
Hingga akhirnya mereka dapat informasi tentang adanya orang pintar di kaki Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, yang bisa memenuhi harapan mereka.
"Sebelum ke Tasikmalaya, mereka sempat mencari-cari orang pintar di sejumlah tempat di Jabar, termasuk menemui orang pintar di Tangerang. Namun ternyata gagal mengubah uang palsu tersebut jadi asli," ujar Siswo.
Siswo mengatakan, pihaknya tidak sampai detail menanyakan di mana persisnya orang pintar yang akan mereka tuju di kaki Gunung Galunggung tersebut.
"Tidak sampai sedetail itu. Yang jelas sebelum sampai ke tujuan, kawanan ini keburu ditangkap di check point Cikunir, Singaparna," kata Siswo.
Saat petugas memeriksa bagian dalam kabin mobil yang mereka tumpangi, ditemukanlah dua tas ransel yang ternyata berisi uang palsu tersebut.
Kronologi
Jajaran Polres Tasikmalaya menyita hampir 30.000 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000 saat menggeledah sebuah mobil di check point Cikunir, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (12/5/2020) pukul 18.30.
Selain mengamankan uang palsu senilai hampir Rp 3 miliar berikut kendaraan Kijang kapsul bernopol F 1763 AQ, petugas juga mengamankan empat warga Tangerang, Jakarta dan Cianjur.
Kapolres Tasikmalaya, AKBP Hendria Lesmana, didampingi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Tasikmalaya, Heru Saptaji, saat memberikan keterangan pers di Mapolres, Rabu (13/5), mengatakan penyitaan mobil Kijang pembawa uang palsu senilai hampir Rp 3 miliar itu sekitar pukul 18.30.
"Saat itu anggota kami yang bertugas di check point Cikunir mencegat mobil Kijang tersebut karena berplat luar Tasikmalaya. Untuk cek masker serta physical distancing," kata Kapolres.
Petugas lainnya memeriksa kendaraan termasuk di dalam kabin. Petugas menemukan dua ransel di jok belakang. "Ketika dibuka ternyata isinya uang. Petugas kami curiga dan menyuruh mobil menepi," kata Hendria.
Setelah diperiksa secara seksama, petugas mencurigai uang yang terdapat dalam dua ransel hitam itu uang palsu. "Kami mengontak pihak BI untuk memastikan keasliannya," ujar Kapolres.
Petugas BI yang tiba di lokasi langsung melakukan pemeriksaan.