Virus Corona Jateng

Ayah di Kudus Meninggal Positif Virus Corona Setelah Anaknya Pulang dari Yogyakarta

Penulis: raka f pujangga
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemakaman pasien positif covid-19 di Makam Kembar Kudus, Senin (1/6/2020)

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Ayah dan anak terkonfirmasi positif covid-19 dan dirawat di RSUD Dr Loekmono Hadi, setelah anaknya datang dari Yogyakarta.

Nahas ayahnya yang telah berusia ‎57 tahun dan memiliki penyakit penyerta itu menghembuskan nafas terakhir dan dimakamkan di Makam Kembar Kudus, Senin (1/6/2020) sore.

Adik pasien, Fadil Kusdiyanto (54)‎ menceritakan jika kakaknya sudah masuk ke rumah sakit sejak hari Kamis (21/5/2020) malam.

Warga Boyolali yang Dulu Buka Kafan & Mandikan Jenazah Covid-19 Terima Kenyataan Pahit, Ini Kabarnya

Isi 3 Surat Wasiat Siti Julaekah, Wanita yang Bunuh Diri di Hotel di Semarang, 1 Surat untuk Suami

BREAKING NEWS: Wanita Asal Kendal Tewas di Kamar Hotel, Ada 3 Surat Wasiat

Viral Warung Makan Jual Ikan Gurame 3 Porsi Rp 1,3 Juta

‎Dokter yang memeriksa menyebutkan ada cairan di paru-parunya sehingga membuat sulit bernafas.

"Kemudian baru dites swab itu hari Sabtunya.

Itu pun dari rumah sakit tidak memberitahukan apapun hasilnya," kata dia.

Dia mengetahui kakaknya menderita positif covid-19 justru datang dari kelurahan ke rumahnya.

Sehingga seluruh keluarganya, harus menjalani rapid test untuk mengetahui kondisi kesehatannya.

"Semua keluarga sudah dites, dan hasilnya negatif semua," ujar dia.

Kendati demikian, anaknya berusia 23 tahun yang mendampingi ayahnya tersebut selama di rumah sakit ‎ternyata positif covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Kudus, Andini Aridewi menjelaskan, hasil swabnya anaknya menunjukkan positif sehingga saat ini harus dirawat di RSUD Dr Loekmono Hadi.

"Riwayatnya karena kontak dengan penderita positid, dan riwayat perjalanan dari Yogtakarta," jelasnya.

Dia menjelaskan, unsur mobilitas mempengaruhi penularan sehingga perlu diwaspadai.

"Selain itu kedisiplinan physical distancing juga perlu dievaluasi.

Selain satu anak itu‎ juga ada tiga kasus tambahan lainnya, jadi totalnya empat," ujar dia.

Sementara itu, Ketua RW tempat tinggal pasien, Hartomo Waluyo menceritakan, kedatangan anaknya tidak memberitahukan lingkungan warga sekitar.

Sehingga pihaknya yang juga sebagai Ketua Jogo Tonggo setempat ikut menyayangkan kejadian tersebut.

"Karena setahu saya Yogyakarta itu juga zona merah.

Tapi karena tidak ada pemberitahuan kami juga tidak tahu," jelasnya. (raf)

Polisi Kejar Penyebar Isu Pocong di Purbalingga

Kantor Pos Targetkan Penyaluran BST Tahap Pertama Selesai Hari Ini

Sah, Pasangan Bintang Narsasi-Gunawan Wibisono Sudah Pegang Rekomendasi 6 Parpol

Pemkab Kudus Terapkan New Normal Mulai dari Makam Sunan Muria‎

Berita Terkini