TRIBUNJATENG.COM, MINNEAPOLIS - George Floyd (46) meninggal pada 25 Mei setelah polisi putih Derek Chauvin menindihnya ke tanah dengan lutut di lehernya selama hampir sembilan menit sementara dia memohon agar dia tidak bisa bernapas.
Sebuah video menyedihkan dari insiden itu beredar, yang mengarah ke satu minggu protes kadang-kadang kekerasan dan kerusuhan sipil di seluruh Amerika Serikat menyerukan kesetaraan ras.
Kematiannya telah memicu protes di seluruh AS dan ibu kota global atas rasisme sistemik dan kebrutalan polisi.
• Hancurnya Hati Pengantin Pria Mengetahui Istrinya Ternyata Seorang Laki-laku Tulen
• Sedang Berlangsung Ini Link Live Streaming Mola TV Bundesliga Augsburg vs FC Koln
• Inilah Pesan Terakhir Kapten Fredy Sepekan Sebelum Gugur Korban Helikopter TNI AD Jatuh di Kendal
• Perusahaan AstraZeneca Segera Produksi Massal Vaksin Corona, Kemanjurannya Diketahui Agustus 2020
Upacara pemakaman George Floyd baru-baru ini diadakan di North Central University di Minneapolis.
Disiarkan langsung oleh CBSN Minnesota, pemirsa di negara manapun yang dapat mengakses tayangan ini bisa menyaksikannya.
Saat prosesi pemakaman, terlihat banyak tokoh dan selebriti papan atas yang hadir memberi penghormatan, di samping teman-teman Floyd dan orang-orang yang dicintainya.
Bunga-bunga bertabur di sekeliling peti emasnya, dan upacara pemakaman doa serta pidato dari Pendeta Al Sharpton.
Ada juga pengumuman beasiswa baru atas nama George Floyd yang akan membantu pria dan wanita Afrika-Amerika muda yang bercita-cita menjadi pemimpin di masyarakatnya.
Ben Crump, pengacara untuk keluarga Floyd, lalu memperkenalkan para anggota keluarga Floyd ke khalayak yang ramai mendatangi pemakaman ini.
CNBC kemudian memberitakan komentar yang diucapkan oleh saudara laki-laki George Floyd, Philonise.
"Kami hidup bersama. Kami tidak punya banyak (uang). Ibu kami melakukan apa yang dia bisa. Kami tidur di ranjang yang sama. Main video game bersama. Pergi ke luar dan bermain sepak bola..." ucap Philonise Floyd dikutip Kompas.com.
Ia menambahkan bahwa saudara laki-lakinya itu memiliki beberapa nama panggilan yakni Big George, Big Floyd, Georgie Porgie - dan kebiasaan yang beragam.
"Kami membuat sandwich pisang mayones bersama. Itu adalah kekeluargaan."
Wali Kota Minneapolis Jacob Frey berlutut di depan peti mati George Floyd dan menangis tersedu-sedu.
Sementara itu LA Times melaporkan, di luar lokasi upacara berjejer kendaraan militer yang disamarkan oleh Garda Nasional.