TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Pegiat dan pelaku pariwisata meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) segera membuka kembali tempat wisata di Purbalingga.
Terlebih para pegiat dan pelaku pariwisata di Purbalingga telah siap untuk menerapkan tatanan baru atau new normal.
Direktur PD Owabong, Hartono menuturkan selama pandemi Covid 19 berimbas pada sektor pariwisata.
• Putra Jokowi Gibran Batal Jadi Calon Wali Kota Solo Tunggal, Achmad Purnomo Ditolak PDIP Undur Diri
• Rugi 45 Miliar perbulan Setelah Bus Menganggur karena Corona, Primajasa Tetap Gaji Karyawan
• Jennifer Dunn Curi Hati Ayahanda, Shafa Harris Sebut Tak Ada yang Bisa Hancurkan Kebahagiaannya
• Wijayanto Sebut Propam Polda Jateng Harus Periksa Penyidik Polrestabes Semarang
Bahkan imbas dari Covid 19 sektor pariwisata menjadi lumpuh.
Pihaknya meminta Bupati Purbalingga untuk segera membuka sektor pariwisata.
Terlebih pegiat dan pelaku pariwisata siap menerapkan new normal.
"Kami sudah melakukan simulasi, bahkan sudah membentuk tim gugus CHS , singkatan dari Clean, Healthy dan Safety yang menjadi tiga bagian penting dalam The New Normal Tourisme atau New Normal Pariwisata," jeas dari rilis Pemkab Purbalingga, Senin (8/6/2020).
Hartono ingin Kabupaten Purbalingga bangkit setelah dibukanya kembali sektor pariwisata seperti di daerah lain yaitu Bali dan Lombok.
Dirinya menilai sektor pariwisata mampu menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar, bahkan Kabupaten.
"Bali sudah melakukan pembukaan hari ini di Nusa Dua dan Lombok."
"Borobudur rencana simulasi."
"Jadi kami mohon sekali ibu Bupati mau segera membuka pariwisata di Purbalingga,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengakui bahwa pandemi Covid-19 sangat berdampak di bidang perekonomian khususnya sektor pariwisata.
Hal ini dikarenakan selama pandemi tempat wisata ditutup total untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Tidak hanya itu, Bupati akrab disapa Tiwi mengatakan ditutupnya sektor pariwisata berdampak di sektor lain yaitu kuliner, UMKM, parkir dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu Pemkab Purbalingga akan membentuk Focus Group Discusion (FGD) untuk menyiapkan tatanan baru sektor pariwisata.
“Jangan sampai kita tertinggal dengan daerah lain."
"Kami akan segera lakukan diskusi terbatas dengan beberapa pegiat dan pelaku pengelola pariwisata untuk membahas permasalahan ini," terangnya.
Ia mengatakan Pemkab Purbalingga sedang menunggu kebijakan dari Kementrian Pariwisata dan Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah yang saat ini sedang menggagas suatu konsep pariwisata dalam tatanan baru atau new normal.
Pihaknya memastikan sektor pariwisata Purbalingga akan segera dibuka secara bertahap.
“Kalau boleh kita tidak usah menunggu, tetapi justru kita mengusulkan konsep apa yang bagus yang bisa kita sumbangsihkan bagi pemerintah provinsi dan pemerintah pusat dalam hal ini kementrian pariwisata," tukasnya.
• Pembangunan Trotoar Jalan Sukowati Salatiga Habiskan Anggaran Rp 6,76 Miliar
• Sejak Semalam Terjadi 9 Rentetan Gempa, BMKG Selidiki Kemungkinan Gempa Pembuka Selat Sunda
• Elektabilitas Ganjar Pranowo Ungguli Anies Baswedan, Ridwan Kamil & Khofifah Versi Indikator Politik
• Diserbu Telur dari Blitar, DKPPP Sebut Telur Bebek Asli Kota Tegal Lebih Berkualitas