TRIBUNJATENG.COM, BEIRUT – Sebuah foto yang beredar di media sosial Iran memperlihatan sosok agen ganda yang diduga terlibat pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani.
Tapi juru bicara pengadilan Iran, Ghulam Hussein Ismaili, menjelaskan Mahmoud Majd dijatuhi hukuman mati karena berkaitan kejahatan keamanan atas Iran.
"Mahmoud Ismaili Majd memberikan informasi keamanan tentang angkatan bersenjata Iran dan tempat-tempat tinggal serta perjalanan Qassem Soleimani dengan imbalan menerima uang," kata Ghulam.
• Menteri Erick Thohir Angkat Polisi Penangkap Tommy Soeharto Jadi Komisaris PT Bukit Asam
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, 3 Pelajar SMA Tewas Kecelakaan Tertabrak Truk, Ini Kronologinya
• Viral Teguh Harus Bayar Tagihan Listrik Rp 20 Juta, Sudah Protes PLN Tapi Tetap Harus Bayar
• Beredar Foto Kapal TNI AL KRI Usman Harun-359 Tempel Ketat Kapal Coast Guard China di Utara Natuna
Kantor Berita Mazan, yang berafiliasi dengan pengadilan Iran menambahkan penjelasan lain, mata-mata itu di ada penjara ketika pembunuhan Qassem Soleimani.
“Jadi bukan dia yang memberikan informasi tentang kedatangan Soleimani dan Abu Mahdi al-Mohandis di Bandara Baghdad," tulis pemberitaan media itu.
Meski demikian, diyakini tetap ada keterkaitan antara Majd dengan aksi pembunuhan Qassem yang dilakukan atas perintah Presiden AS Donald Trump.
Pria itu bernama lengkap Seyyed Mahmoud Mousavi Ismaili Majd. Di foto yang beredar, ia berada sangat dekat di belakang Qassem yang di foto itu tengah disambut Abu Mahdi al-Muhandis.
Deputi Komandan Hasd Al-Shaabi atau Popular Mobilization Unit (PMU) Irak ini ikut tewas saat rudal Hellfire menghantam kendaraan yang menjemput Qassem di Bandara Baghdad, 3 Januari 2020.
Mousazi Majd disebut sebagai anggota pasukan Al Quds yang dipimpin Qassem. Posisinya yang sangat dekat dengan Qassem mengindikasikan ia termasuk satu di antara orang-orang pilihan dan terpercaya.
Pria ini telah ditangkap tahun lalu atas tuduhan spionase. Pada 25 Agustus 2019, ia telah diadili dan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Iran.
Jadi saat Qassem Soleimani terbunuh awal 2020, Majd ada di dalam penjara di Iran. Namun penyelidikan sebelumnya menunjukkan ia punya koneksi dengan dinas rahasia Mossad dan CIA.
Keterlibatan Mossad dan CIA sejak awal sudah diendus berbagai media. Kantor brita Reuters dan Al Jazeera pernah memberitakannya.
Qassem terbunuh lewat serangan rudal Hellfire dari drone militer MQ-9 Reaper, sesaat setelah ia tiba di Bandara Baghdad, Irak, dari Damaskus, Suriah, 3 Januari 2020.
Situs berita media Israel, Haaretz.com, melansir kabar dari NBC News, Minggu (12/1/2020). Menurut laporan itu, informan di Damaskus memberitahu CIA kapan pesawat yang ditumpangi Soleimani lepas landas.
Dinas intelijen mengonfirmasi kabar dari Damaskus itu ke pihak Amerika. Menurut New York Times, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menelepon Menlu AS Mike Pompeo sebelum Qassem diserang.