Pemuda ramah berusia 23 tahun itu menuturkan, tak jarang merasa rindu terhadap keluarga saat menuntut ilmu di Semarang.
"Yang saya rindukan pasti orang tua, selain itu makanan khas Pekalongan yaitu megono. Memang rindu itu berat, yang biasanya bertemu orangtua saat berada di Semarang harus mengurus semua sendiri. Namun hal itu tak menjadi halangan, karena saya punya tekat menjadi orang sukses dan bisa membanggakan orangtua. Untuk itu saya bersunggung-sungguh dalam menuntut ilmu," tandasnya. (*)