Sesampainya di RSIA Ananda, Ervina tetap diminta untuk menunggu hasil tes swab.
Alasannya, hal itu sesuai dengan prosedur jika pasien dinyatakan reaktif Covid-19.
Klarifikasi
Sementara itu, menurut Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ananda dr Fadli Ananda, berdasar hasil pemeriksaan kandungan di Poliklinik Obgyn, bayi di kandungan Ervina sudah meninggal sejak dua hari lalu.
“Yang ditakutkan biasanya, kalau yang meninggal bayinya dalam kandungan itu biasa mengakibatkan infeksi kepada ibu."
"Infeksi itu biasa ditularkan dari anak ke ibunya, karena telah meninggal lama dalam kandungan,” jelasnya.
Fadli mengatakan, jika status pasien reaktif, maka penanganan akan dilakukan setelah pasien yang bersangkutan telah diketahui statusnya dari tes swab.
"Berbeda dengan rumah sakit swasta, yang tidak mempunyai peralatan itu harus menunggu hasil swab test-nya dulu."
"Kalau positif hasil swab test-nya dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19, kalau negatif barulah bisa dikerjakan sendiri,” kata Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ananda dr Fadli Ananda.
Namun demikian, Fadli mengatakan, berdasar pemeriksaan laboratorium di RSIA Ananda, Ervina tidak menunjukkan gejala terinfeksi. Saat ini, Ervina telah dirujuk ke RSUD Wahidin Sudirohusodo untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, Rabu (17/6/2020).
“Sudah dirujuk dan telah diterima di RSUP Wahidin Sudirohusodo tadi pagi sekitar pukul 06.00 Wita."
"Di mana rencananya akan dirujuk sekitar pukul 08.00 Wita."
"Namun surat rujukannya cepat datang,” kata Fadli saat dihubungi Kompas.com.
Dinkes Panggil RS
Dinas Kesehatan Makassar, Sulawesi Selatan, berencana memanggil beberapa rumah sakit yang menolak Ervina, ibu hamil yang keguguran karena tidak dilayani saat ingin melahirkan.