TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Seorang terduga teroris asal Desa Ngruki Sukoharjo tewas.
Keluarga terduga teroris yang ditangkap di Dukuh Ngruki, kawasan Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo mendapatkan kejelasan mengenai penyebab kematian MJI (22).
Menurut Sekretaris ISAC, Endro Sudarsono, yang mewakili keluarga MJI menyebutkan, jika terduga teroris terdapat luka tembak di bagian tubuhnya.
• Inilah Sosok Intan Ratna Istri Maell Lee Preman Terkuat di Bumi, Temani dari Sopir Hingga Youtuber
• Cerita Versi Keluarga Terduga Teroris Ditembak Densus 88 di Ngruki Sukoharjo Saat Naik Sepeda Onthel
• Ketua KPU Diduga Selingkuh Langsung Diberhentikan: Tak Bisa Jaga Kehormatannya
• Ganjar Pranowo Terima Endorse Produk UKM Lewat Story Instagram Hastag #LapakGanjar, GRATIS
"Keterangan dari seorang anggota Polri di rumah sakit ditemukan dua luka tembak pada bagian paha kanan dan perut pada tubuh Ikhsan," kata Endro, Minggu (12/7/2020).
Luka tembak itu didapatkan MJI saat proses penangkapannya di jalan Lurik Ngruki, RT 05 RW 17, Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo pada Jumat (10/7/2020) kemarin.
Dikatakannya, dari pihak Polri sudah berupaya maksimal dengan membersihkan sisa-sisa proyektil dengan melakukan operasi di UGD RSUP dr Karyadi Semarang.
Namun nyawa MJI tidak tertolong, hingga dikabarkan meninggal pada Sabtu (11/7/2020) malam.
Dia menyayangkan aksi penembakan itu, karena mestinya tidak boleh ada tembakan yang mematikan saat akan menangkap seseorang.
"Harusnya cukup diberikan tembakan peringatan atau melumpuhkan, mengingat dia hanya membawa sepeda onthel atau sepeda angin dan tidak membawa benda membahayakan petugas," jelasnua.
Endro menambahkan tembakan pada bagian perut tersebut kemungkinan yang membuat kematian pada MJI.
"Kami sudah konsultasi, bisa meminta investigasi kepada Komnasham atau DPR RI," ucap dia
"Meskipun ini alasan UU, tetapi dengan melumpuhkan itu cukup," kata dia.
Selain itu, pihak keluarga sendiri saat ini masih mempertanyakan perihal surat penangkapan MJI.
"Surat penangkapan tidak diberikan, malah saya diminta untuk tandatangan surat penangkapan dan surat itu tidak diberikan pada keluarga," ujarnya.
MJI ditangkap karena diduga ikut terlibat dalam penyerangan Wakapolres Karanganyar, Kompol Busroni di Tawangmangu pada 21 Juni lalu.
Saat Naik Sepeda
Sekretaris Islamic Study and Action Center (ISAC), Endro Sudarsono angkat bicara soal upaya pihak Densus 88 Antiteror dalam melumpuhkan terduga teroris di wilayah Dukuh Ngruki Desa Cemani Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo pada Jumat (10/7/2020) lalu.
Diketahui pasca penangkapan terduga teroris berinisal MJI tersebut, pemuda itu langsung dilarikan ke RS Bhayangkara guna mendapatkan perawatan.
Pasalnya saat penangkapan, terduga sempat berusaha melairkan diri hingga akhirnya dilumpuhkan dengan cara ditembak.
Lantaran mengalami luka tembak, terduga teroris kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara.
Berselang beberapa lama kemudian, akhirnya terduga teroris dilarikan ke RSUP dr Kariadi Semarang.
MJI diketahui meninggal dunia di RSUP dr Kariadi Semarang pada malam harinya.
"Tiba (jenazah) di rumah duka bakda Ashar, setelah itu disalatkan dan langsung dilanjutkan prosesi pemakaman di Pemakaman Muslim Polokarto," kata Endro Sudarsono saat dihubungi Tribunjateng.com, Minggu (12/7/2020) sore.
Dia menyampaikan, serah terima jenazah dilakukan di RS Bhayangkara.
Dirinya mewakili pihak keluarga menerima jenazah untuk kemudian dibawa ke rumah duka dan dilanjutkan prosesi pemakaman.
Kendati demikian, pihaknya menyangkan serta menyesalkan upaya anggota kepolisian dalam melumpuhkan terduga teroris.
"Penambakan di bagian paha kanan dan perut. Kami menghormati undang-undang yang memberikan kewenangan kepada kepolisian untuk melakukan tembakan."
"Namun secara objektif MJI hanya mengendarai sepeda ontel."
"Kami diterangkan adanya perlawanan."
"Penembahkan pertama mengenai kaki paha kanan, itu jelas melumpuhkan."
"Kedua kena perut."
"Mestinya di bagian betis, itukan lebih melumpuhkan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Perwakilan Keluarga Sebut Ada Dua Luka Tembak di Tubuh Terduga Teroris MJ
• Pernyataan Resmi Rektor UNS Soal 25 Mahasiswa Positif Corona Seusai Magang di RS Moewardi Solo
• Satu Keluarga di Salatiga Positif Covid-19, Suami Kerja di Semarang Tulari Istri Ibu dan Bayi
• 5 Satpam di Kota Lama Semarang Pukuli Kepala 6 Remaja Demak Pas Mabuk Pakai Paving, Uang Dirampas
• Kesaksian Warga saat Terduga Teroris di Ngruki Sukoharjo Ditembak: Sempat Lari ke Lapak Saya