Bus itu pun meluncur kencang hingga menabrak benteng takeshi atau tumpukan ban penyelamat di samping pos polisi Pasar Kertek.
Keterangan ini disampaikan Kapolres Wonosobo AKBP Fannky Ani Sugiharto seusai proses evakuasi korban dan bus di lokasi musibah.
"Kecelakaan tadi terjadi sekitar pukul 21.00 dengan korban meninggal satu orang yakni sopir.
Kalau tidak salah, ada lima penumpang yang luka-luka," terang AKBP Fannky.
Mengenai kronologi kecelakaan, dia menduga rem bus jurusan Surabaya-Purwokerto itu tidak berfungsi atau mengalami rem blong saat melaju di turunan panjang dari arah Temanggung.
AKBP Fannky memperkirakan rem bus blong dari jarak sekitar 1,5 kilometer di turunan sebelum Pasar Kertek.
“Itu kan konturnya turunan panjang. Di jalan ini rawan dan sering terjadi kecelakaan,” imbuhnya.
Mujur, tidak ada kendaraan lain yang terlibat kecelakaan.
Selain sopir, bus Sugeng Rahayu jurusan Surabaya-Purwokerto ini membawa 10 penumpang.
Di sisi lain, Fannky menegaskan sudah sering mengimbau warga dan pengunjung pasar agar tidak berada di sekitar benteng takeshi lantaran berbahaya.
“Biasanya yang sering ada di dekat sini tukang ojek dan pedagang sayur.
Saat kejadian tidak ada orang yang berada di dekat dinding ini,” imbuhnya.
Polisi bersama tim dari Basarnas beserta warga setempat langsung melakukan evakuasi sopir dan penumpang yang masih ada di dalam bus.
“Kami agak mengalami kesulitan untuk mengevakuasi karena (sopir) terjepit di antara besi-besi di kepala bus.
Sopir tidak terselamatkan dan meninggal di tempat,” ungkap Fannky.