TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Disdik Kota Salatiga telah menghitung anggaran untuk mencukupi kuota internet para pelajar di tengah pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Dari perhitungan yang dilakukan, Pemkot Salatiga harus mengeluarkan dana mencapai Rp 2,4 miliar setiap bulannya.
Hingga kini alokasi dana untuk pembelian kuota yang diprioritaskan untuk pelajar tingkat SD dan SMP itu masih dalam tahap usulan.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Salatiga Yuni Ambarawati, alokasi dana pembelian kuota internet akan diambil dari dana Bantuan Tak Terduga (BTT).
"Kami sudah melakukan perhitungan, untuk memenuhi kebutuhan kuota internet seluruh pelajar di Salatiga membutuhkan Rp 2,4 perbulan," katanya via telepon, Rabu (05/08/2020).
Dilanjutkannya, paling tidak Pemkot menyediakan dana Rp 12 miliar untuk mencukupi kebutuhan kuota internet pelajar selama 5 bulan.
"Karena pandemi Covid-19 tak tahu kapan berakhirnya, jadi dana kuota untuk 5 bulan ke depan bisa mencapai Rp 12 miliar lebih," ucapnya.
Ia merinci dana tersebut untuk membantu 16.910 siswa SD negeri maupun swasta, dan 10.102 siswa SMP negeri dan swasta.
"Selain itu alokasi dana kuota internat juga untuk siswa Pusat Kegiatan Belajar Belajar Masyarakat (PKBM) negeri maupun suwasta di Salatiga yang mencapai 1.390 pelajar," imbuhnya.
Yuni menambahkan, dari perhitungan total penerima bantuan kuota internet di Kota Salatiga mencapai 28.402 siswa.
"Rencananya siswa SD akan mendapat subsidi Rp 75 ribu, dan SMP Rp 100 ribu setiap bulannya. Namun bantuan itu masih kami ajukan, semoga saja Agustus ini bisa direalisasikan," tambahnya. (budi susanto)