Berita Regional

Perempuan Gangguan Jiwa Korban Perjodohan Keluarga Diperkosa di Depan Anak Kandungnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Korban Perkosaan

Persoalan pertama , dia adalah korban perjodohan orangtua yang berakhir dengan perceraian, dimungkinkan terjadi hal yang membuatnya trauma sehingga ia memutuskan ikatan perkawinan.

Yang kedua ia menikah dengan kurir narkoba dan terseret dalam pusaran pemain narkoba sampai membuatnya fikirannya terganggu akibat kandungan kimia narkoba.

Sebab ketiga, adalah ia mengalami peristiwa yang mengguncang batinnya, apalagi diduga ia diperkosa disaksikan putrinya oleh sejumlah orang tak bertanggung jawab, sampai akhirnya hamil dan melahirkan.

Diberitakan sebelumnya, IN sempat tinggal di bangunan usang eks Kantor Imigrasi dan juga sering tidur di sejumlah kapal rusak tak terpakai di pesisir pantai jalan Lingkar, ia diperkosa berkali kali di dua lokasi tersebut hingga hamil dan ironisnya hal tersebut dilakukan disaksikan VR.

‘’Perbuatan itu dilakukan dengan disaksikan anaknya, itu sangat mengerikan, sang anak kami tanya juga bercerita apa yang dilihatnya, ada banyak yang melakukan itu disaksikan si anak, ini menjadi bahan pemikiran kami,’’sebagaimana dikatakan Sekretaris Dinsos Nunukan Yaksi Belaning Pratiwi, Selasa (4/8/2020).

Saat pertama ditemukan oleh petugas Dinsos, IN bersama anaknya VR ada di perahu bekas pinggir pantai di jalan Lingkar Nunukan Selatan.

IN selalu menggandeng tangan anaknya dan membawa tas kecil.

Saat diperiksa, di dalam tas tersebut terdapat banyak catatan nomor telefon orang yang diduga adalah pemain narkoba.

‘’Menurut polisi, IN kemungkinan akan dijadikan kurir narkoba, tidak menutup kemungkinan otaknya terganggu akibat narkoba juga,’’katanya.

Kondisi IN menjadi perhatian karena gangguan kejiwaan yang dialaminya akan berpengaruh ke kejiwaan di anak, baik VR atau anak keduanya yang masih berusia 3 bulan.

Rumah perlindungan "kurang aman" Apalagi, mereka tinggal di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) yang jauh dari kata layak, gedung yang seharusnya menjadi rumah aman bagi orang dengan masalah yang membutuhkan pendampingan khusus.

Idealnya harus ada klinik dan security, yang terjadi adalah, gedung RPTC Nunukan rusak parah di banyak bagian.

Tidak ada penjaga atau klinik, laki-laki dan perempuan dicampur begitu saja, sehingga dikhawatirkan akan muncul masalah baru, terutama masalah asusila dan pedofilia.

Pemkab Nunukan juga tidak bisa apa apa dengan keadaan gedung RPTC, karena gedung tersebut masih merupakan asset pemerintah Provinsi Kaltim yang belum diserah terimakan ke Pemda Nunukan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "ODGJ Diperkosa Disaksikan Anak hingga Melahirkan, Dinsos Rayu Korban agar Mau Lepas Bayinya"

Upacara HUT Kemerdekaan ke-75 RI di Kabupaten Pekalongan Tetap Digelar Meski Terbatas

Penjelasan Lengkap Putra Amien Rais Cekcok dengan Wakil Ketua KPK di Pesawat

Danur Harap Suporter PSIS Semarang Taati Aturan yang Telah Ditetapkan PT LIB dan PSSI

150 Prajurit TNI Terbaik Ditugaskan Memburu Kelompok Mujahidin Poso

 

Berita Terkini