Virus Corona Jateng
Kepala Manyung Bu Fat Semarang Klaster Baru Covid-19, Dinkes: Kami Tracking Ketemu yang Lain
Teman-teman Dinkes dapat notifikasi hasil, kemudian kami tracking ketemu yang lain," terang Hakam, Jumat (11/9)
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
HL-Pengunjung Bu Fat yang Sodorkan Diri akan Kami Swab
copy
Body Text:
Pengunjung Bu Fat yang Sodorkan Diri akan Kami Swab
--Rumah Makan Kepala Manyung di Semarang Barat Jadi Klaster Baru Covid-19
TRIBUNJATENG.COM - Sebuah rumah makan di daerah Krobokan, Semarang Barat, Kepala Manyung Bu Fat, menjadi klaster baru penularan Covid-19 di Kota Semarang.
Sesuai data Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, per Kamis (10/9), jumlah kasus Covid-19 di Kelurahan Krobokan terdapat 20 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam menjelaskan, satu karyawan di Rumah Makan Kepala Manyung Bu Fat dirawat di rumah sakit dan dinyatakan positif Covid-19.
• Pulang dari Semarang, Relawan Uji Vaksin Sinovac Terpapar Covid, Dimana Dia Tertular? Ini Kata Hakam
• Penularan Covid-19 Terus Meroket, Ganjar: Jateng Belum akan Terapkan PSBB
• Libur dan Cuti Nasional 2021 Ada 23 Hari, Libur Idul Fitri Digeser, Natal Ditambah
• Kepala Manyung Bu Fat Semarang Jadi Klaster Baru Covid, 25 Orang Diswab, Bagaimana Nasib Pengunjung?
Kemudian, Dinas Kesehatan melakukan tracking atau penelusuran terhadap seluruh kontak erat dan keluarga karyawan rumah makan di Jalan Ariloka tersebut.
"Memang ada klaster baru. Tadinya Krobokan mulus tidak ada kasus.
Satu karyawan yang kerja di situ (Rumah Makan Kepala Manyung Bu Fat--Red) dirawat di rumah sakit.
Teman-teman Dinkes dapat notifikasi hasil, kemudian kami tracking ketemu yang lain," terang Hakam, Jumat (11/9).
Hakam tidak menyebutkan, berapa orang yang terkonfirmasi positif dari klaster rumah makan.
Namun, dia mengatakan sudah melakukan swab terhadap 20-25 orang kontak erat dan keluarga yang bersangkutan.
Sementara data dalam laman Instagram Dinkes Kota Semarang, per Kamis (10/9) pukul 16.00, jumlah kasus Covid-19 di Kelurahan Krobokan terdapat 20 orang.
"Awalnya kami lakukan 20-25 orang. Dari situ awal ketemu lima, terus berkembang. Sekarang sudah ada yang konversi (negatif)," jelasnya.
Untuk tracking terhadap pembeli, Hakam mengimbau, masyarakat yang berkunjung ke Rumah Makan Kepala Manyung Bu Fat dalam dua minggu terakhir dan mengalami gejala untuk datang ke Puskesmas terdekat agar dilakukan pemeriksaan.
"Pengunjung rumah makan, kalau dia menyodorkan diri ke Puskesmas, akan kami swab," tambahnya.
Dia tidak mengetahui secara pasti bagaimana penularan Covid-19 di Rumah Makan Kepala Manyung Bu Fat.