TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di Jawa.
Ketua Bidang Penguatan Eksekutif Legislatif dan Struktur Partai DPP PKB, Abdul Halim Iskandar mengatakan, para kandidat dan kader tidak perlu percaya pada iming-iming tertentu.
Harus tetap berpikir rasional.
• BREAKING NEWS: Bikin Geger Hendak Sebar Virus Corona di Jerakah Semarang, Satu Keluarga Dievakuasi
• Arief Poyuono Terlempar dari Waketum Partai Gerindra, Ini Jawaban Sekjen Ahmad Muzani
• Orangtua Laeli Pelaku Mutilasi di Kalibata City Ingin Hukuman Putrinya Diringankan
• Sales Mobil Honda Dipecat karena Pakai Baju Tembus Pandang & Ketat hingga Pria Tak Nyaman
Hal itu disampaikannya saat memberikan pengarahan kepada kandidat pilkada 2020, pimpinan partai dan DPRD provinsi dan kabupaten/kota se-Jawa Tengah, di Magelang.
Menurutnya, PKB akan terus solid menghadapi pesta demokrasi lima tahunan ini.
Solid menjadi kata kunci.
Atas dasar itu, ada tindakan tegas bagi kader yang tidak tertib.
"Kami menegaskan akan mengambil tindakan yang tegas kepada kader yang tidak tertib dalam setiap kegiatan politik, salah satunya pada pilkada.
Langkah ini menjadi bagian untuk terus meningkatkan soliditas kader," kata Gus Halim, sapaannya, dalam keterangan tertulis, Minggu (20/9/2020).
Pria yang juga memjabat Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (PDTT) ini tak memungkiri, dulu banyak kader PKB yang tidak bercermin.
Ngotot minta rekomendasi untuk nyalon.
Lalu mutung dan pindah partai lain kalau tidak mendapat rekomendasi.
Kader perlu mengukur kepantasan diri apakah layak menjadi kepala daerah atau tidak.
"Tapi saat ini sudah tidak ada.
Karena kader juga sudah bisa membaca diri soal kemampuannya, kerjanya. Kita bangga akan kondisi ini," ujarnya.