TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Di hari pertama kampanye, tiga pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Kabupaten Kendal tancap gas.
Paslon dan tim kemenangan Dico M Ganinduto - Windu Suko Basuki, Ali Nurudin - Yekti Handayani, dan Tino Indra Wardono - Mukh Mustamsikin gencar melakukan konsolidasi partai melalui daring maupun pertemuan terbatas.
Masing-masing paslon juga langsung melakukan pendekatan dengan cara terjun ke dusun-dusun mengkampanyekan dirinya maju Pilkada Kendal 2020 sebagai calon bupati dan wakil bupati.
Seperti yang dilakukan Dico dan Basuki.
Keduanya rajin menyambangi warga Kendal dari satu tempat ke tempat lainnya.
• Truk Tangki Tabrak Rumah, Seorang Bocah Tewas saat Tidur di Kamar
• Awalnya Beri Tumpangan, Sekretaris Sedang Hamil Jadi Korban Begal Ditemukan Tewas di Kebun Sawit
• Viral Video Pria Bikin Pesan Terakhir pada Istri dan Anak saat Terjebak 10 Jam di Reruntuhan
• Hasil Liga Inggris, CR7 Bawa Petaka untuk Chelsea hingga Bikin West Brom Naik Klasemen
Tak hanya itu, pasangan yang mendeklarasikan diri dengan sebutan Dibas ini juga mengadakan konsolidasi pertemuan terbatas bersama partai pengusung dan pendukung PKS.
Pertemuan dilakukan dengan mematuhi protokol Covid-19 maksimal 50 peserta di gedung pertemuan Agro Wisata Tirto Arum, Sabtu (26/9/2020) kemarin.
Di hadapan para pendukungnya, Cabup Dico mengatakan, Kabupaten Kendal sudah selayaknya menjadi gerbang utama Jawa Tengah.
Katanya, banyak hal yang semestinya bisa ditingkatkan untuk memajukan Kendal, seperti contoh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
"KEK ini ke depan kita coba maksimalkan agar semua berjalan. Kita lihat belum stabil hingga hari ini, kalau sudah stabil nantinya akan ada banyak investor yang masuk ke Kendal sehingga PAD Kendal meningkat," terangnya di Kendal, Minggu (27/9/2020).
Ketika PAD meningkat, paslon Dibas rencananya akan menawarkan program-program yang lahir dari rakyat untuk rakyat.
Yakni program Rp 100 juta - Rp 300 juta per dusun per tahun.
Nominal tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan setiap dusun agar pembangunan di Kendal berjalan maksimal dari rakyat.
Program lain yang menjadi visi Dibas adalah memberikan tunjangan kematian sebesar Rp 1 juta. Meningkatkan tunjangan RT RW, guru honorer, guru madrasah, dan takmir masjid.