Sosialisasi pencegahan stunting misalnya, kata dia, bisa dilakukan sejak remaja dengan konselornya dari Duta Genre, sampai di kelas ibu hamil juga. Serta materi sosialisasinya juga hendaknya menarik.
“Dengan contoh-contoh yang memanfaatkan teknologi informasi. Tidak kesannya menggurui,” jelasnya.
Sementara, Ketua TP PKK Jateng Atikoh Ganjar Pranowo menyarankan agar dalam pemberian bubur kepada bayi tetap memerhatikan bahan dan penyajian, agar tetap higienis.
“Kalau bisa makanannya dikonsumsi saat baru matang. Jangan didamu (ditiup) karena dropletnya bisa tercampur di makanan,” kata Atikoh.
Atikoh mengapresiasi langkah PKK Klaten yang tetap berupaya keras menangani stunting. Sehingga, harapan dia, pertumbuhan bayi bisa sehat dan terbebas stunting. (kan)
• Balai Karantina Pertanian Semarang Beri Vaksi Rabies 50 Hewan
• Kepala SD Mangkukusuman 5 Kota Tegal Meninggal Terkonfirmasi Covid-19, Riwayat dari Purwokerto
• Antisipasi Bencana Alam, Polres Semarang Siapkan 750 Personil Gabungan Lengkap dengan Peralatan
• Pejabat Sekaligus Pengusaha Ekspedisi, Ini 5 Fakta Suami Baru Meggy Wulandari Mantan Istri Kiwil