Berita Batang

Hanya Boleh Ada 7 Rumah di Dukuh Sibimo Batang, Pernah Ada yang Melanggar, Hal Mengerikan Terjadi

Penulis: budi susanto
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hanya Boleh Ada 7 Rumah di Dukuh Sibimo Batang, Pernah Ada yang Melanggar, Hal Mengerikan Terjadi

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Dukuh Sibimo yang menempati wilayah sekitar Alas Kupang atau hutan di wilayah Desa Brokoh, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, sangat sarat kepercayaan mistis.

Pasalnya, di Dukuh Sibimo tak boleh dibangun lebih dari tujuh rumah.

Hingga kini hal itu tetap diyakini oleh masyarakat sekitar.

Masyarakat percaya jika melanggar pantangan tersebut, beberapa warga atau orang yang mendirikan rumah lagi di Dukuh Sibimo akan terkena musibah.

Baca juga: Brotoseno Dikabarkan Menikahi Tata Janeeta, Bagaimana Angelina Sondakh?

Baca juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan Maut Minibus Rombongan Wisata Tabrak Gapura di Karanganyar, 1 Meninggal

Baca juga: Dituduh Selingkuh dan Diseret ke Kantor Polisi, Pemuda Ini Malah Bongkar Perilaku Keji Pelapornya

Baca juga: 1.226 Botol Miras Berbagai Merk dari 2 Terdakwa Dimusnahkan di Temanggung

Dengan penduduk hanya 22 jiwa yang menempati enam rumah, keseharian warga diisi dengan kegiatan berkebun, membuat kerajinan bambu berupa keranjang, dan memelihara ternak.

Warga Dukuh Sibimo, Desa Brokoh, Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang, membuat kerajinan dari bambu, berupa kerjang, Rabu (14/10/2020). (TribunJateng.com/Budi Susanto)

Dukuh tersebut juga belum dialiri listrik sepenuhnya.

Masih mengandalkan listrik dari tempat ibadah yang berjarak 1 kilometer.

Dikelilingi hutan pinus dan perkebunan sengon, Dukuh Sibimo menjadi pemukiman yang terisolir dari hingar-bingar kota.

Akses menuju dukuh tersebut juga kurang baik karena masih berupa jalan tanah tanpa penerangan jalan pada umumnya.

Menurut Modriah (40) warga Dukuh Sibimo, pantangan tak diperbolehkannya membangun lebih dari tujuh rumah sudah ada dari leluhur warga yang menetap.

"Kalau dilanggar akan muncul bencana dan hal itu tetap dipercaya oleh warga di Dukuh Sibimo," ucapnya saat ditemui Tribunjateng.com di kediamannya, Rabu (14/10/2020).

Selama ia tinggal di Dukuh Sibimo, Modriah merasa tenang, aman dan nyaman.

"Saya percaya sesepuh atau penunggu di Dukuh Sibimo menjaga warga.

Jika di kota banyak pencuri di sini tidak ada.

Halaman
123

Berita Terkini